lagu

Popular Posts

Aspek-Aspek Penyesuaian Diri yang Sehat

Sabtu, Februari 23, 2013 |

Aspek-Aspek Penyesuaian Diri yang Sehat
Penyesuaian dir yang baik berkaitan erat dengan kepribadian yang sehat. Sebab, sebagaimana dikemukakan oleh Lazarus, “... personality and adjustment are totality interrelated subject of study. The are two sides of the same coin. It is really impossible to speak of one without the other.” Oleh sebab itu, penyesuaian diri yang sehat lebih merujuk paada konsep “sehat”nya kehidupan pribadi seseorang, baik dalam hubungannya dengan diri sendiri, dengan orang lain maupun dengan lingkungannya. Sistem penyesuaian diri ini merupakan kondisi untuk mengembangkan diri secara optimal.
Mengacu pada beberapa konsep tentang sehatnya kepribadian individu yang diajukan oleh beberapa ahli, seperti kepribadian normal (Cole, 1953), kepribadian produktif (Fromm dan Gilmore, 1974), dan psiko-higiene (sikun Pribadi, 1971), maka secara garis besarnya penyesuaian diri yang sehat dapat dilihat dari 4 aspek kepribadiannya, yaitu kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan sosial, dan tanggung  jawab.
1.      Kematangan emosional mencangkup aspek-aspek:
a.       Kemantapan suasana kehidupan emosional.
b.      Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain.
c.       Kemampuan untuk santai, gembira, dan menyatakan kejengkelan.
d.      Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri.
2.      Kematangn intelektual mencangkup aspek-aspek:
a.       Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri.
b.      Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya.
c.       Kemamapuan mengambol keputusan.
d.      Keterbukaan dalam mengenal lingkungan.
3.      Kematangan sosial mencangkup aspek-aspek:
a.       Keterlibatan dalam partisipasi sosial.
b.      Kesediaan kerja sama.
c.       Kemampuan kepemimpinan.
d.      Keakraban dalam pergaulan.
4.      Tanggung jawab mencangkup aspek-aspek:
a.       Sikap produktif dalam mengembangkan diri.
b.      Melakukan perencanaan dan melaksanakan secara fleksibel.
c.       Sikap altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan inter personal.
d.      Kesadaran akan etika dalam hidup jujur.
e.       Melihat perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem nilai.
f.        Kemampuan bertindak independen.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 195-196.

0 komentar:

Posting Komentar