Aspek-Aspek
Penyesuaian Diri yang Sehat
Penyesuaian
dir yang baik berkaitan erat dengan kepribadian yang sehat. Sebab, sebagaimana
dikemukakan oleh Lazarus, “... personality and adjustment are totality
interrelated subject of study. The are two sides of the same coin. It is really
impossible to speak of one without the other.” Oleh sebab itu, penyesuaian diri
yang sehat lebih merujuk paada konsep “sehat”nya kehidupan pribadi seseorang,
baik dalam hubungannya dengan diri sendiri, dengan orang lain maupun dengan
lingkungannya. Sistem penyesuaian diri ini merupakan kondisi untuk
mengembangkan diri secara optimal.
Mengacu
pada beberapa konsep tentang sehatnya kepribadian individu yang diajukan oleh
beberapa ahli, seperti kepribadian normal (Cole, 1953), kepribadian produktif
(Fromm dan Gilmore, 1974), dan psiko-higiene (sikun Pribadi, 1971), maka secara
garis besarnya penyesuaian diri yang sehat dapat dilihat dari 4 aspek
kepribadiannya, yaitu kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan
sosial, dan tanggung jawab.
1. Kematangan
emosional mencangkup aspek-aspek:
a. Kemantapan
suasana kehidupan emosional.
b. Kemantapan
suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain.
c. Kemampuan
untuk santai, gembira, dan menyatakan kejengkelan.
d. Sikap
dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri.
2. Kematangn
intelektual mencangkup aspek-aspek:
a. Kemampuan
mencapai wawasan diri sendiri.
b. Kemampuan
memahami orang lain dan keragamannya.
c. Kemamapuan
mengambol keputusan.
d. Keterbukaan
dalam mengenal lingkungan.
3. Kematangan
sosial mencangkup aspek-aspek:
a. Keterlibatan
dalam partisipasi sosial.
b. Kesediaan
kerja sama.
c. Kemampuan
kepemimpinan.
d. Keakraban
dalam pergaulan.
4. Tanggung
jawab mencangkup aspek-aspek:
a. Sikap
produktif dalam mengembangkan diri.
b. Melakukan
perencanaan dan melaksanakan secara fleksibel.
c. Sikap
altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan inter personal.
d. Kesadaran
akan etika dalam hidup jujur.
e. Melihat
perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem nilai.
f.
Kemampuan bertindak independen.
Desmita,
Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 195-196.
0 komentar:
Posting Komentar