lagu

Popular Posts

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KONFLIK

Minggu, April 20, 2014 |



PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KONFLIK

KARL MARX DAN TEORI KONFLIK
Teori struktural konflik muncul sebagai pengeritik utama teori struktural fungsional. Didorong rasa tidak puas terhadap teori struktural fungsional. Didorong rasa tidak puas terhadap struktural fungsional, maka sejumlah pemikir mencoba ber”oposisi” dengan cara membangun tradisi lain. Struktural fungsional dianggapnya menutup mata terhadap konflik yang selalu melekat di setiap masyarakat, dan lebih memandang masyarakat dari sisi keseimbangan. 
Di mata tradisi struktural konflik- teori struktural fungsional terlalu berorientasi kepada status quo (homeostatic) padahal sesungguhnya masyarakat penuh ketegangan dan selalu berpotensi melakukan konflik disamping senantiasa ditandai dengan terjadinya berbagai perubahan. Lebih dari itu icon struktural fungsional dinilai mengabaikan praktik dominasi satu keloompok terhadap yang lain. Teori struktural fungsional dituduh ber”kolusi” dengan kelompok dominan.
1.      Sejarah Karl Marx
Karl Marx yang lahir di kota Trier Jerman tahun 1818 adalah anak dari pasangan Heinrich dan Heinrietta- keturunan seorang bourjuis dan rohaniawan Yahudi. Seluruh keluarga, termasuk Karl Marx dipermandikan dalam gereja.
Karl Marx menikahi Yenni, anak Baron Van Westphalen, tetangganya sendiri tahun 1843. Dia belajar hukum di Bonn dan Berlin. Di berlin itulah ia tertarik kepada filsafat idealisme Hegel. Setelah meraih gelar doctor dalam filsafat, ia kemudian memilih kegiatan dalam bidang jurnalisme.
Riwayat hidup Karl Marx secara kronologis dapat dikemukakan dalam buku berjudul Sosiologi Pendidikan karya Zainuddin Maliki. Dari tahun 1818-1883.
Sulit membuat kategorisasi karya intelektual Marx. Karyanya yang terkenal Das Kapitalis, merupakan karya di bidang ekonomi, membawanya sebagai pemikir yang dikenal sebagai pemikir yang dikenal sebagai ilmuwan social dan filsafat politik. Namun sesungguhnya Marx memiliki karya-karya yang mencerminkan begitu luas cakupan pemikiran dia. Oleh karena itulah, C. Wright Mills menulis begini,’sebagai pemikir yang begitu kompleks, maka tidak mungkin mengatakan ada satu Marx. Berbagai presentasi dari karyanya yang dapat kita konstruk dari buku, brosur, artikel dan surat-surat yang dia tulis pada waktu yang berbeda-beda, tergantung minta kita, setiap mahasiswa dapat menemukan pemikiran Marx seperti yang dia pikirkan sendiri. Oleh karena itu, saat ini kita mengenal antropologi Marxist, kritik sastra Marxis, sosiologi, Marxist, studi budaya Marxist, dan juga pedagogi Marxist.

2.      Konteks Sosial yang Mendasari
Perspektif yang lahir  pada saat terjadi krisis sosial sebagai akibat  munculnya revolusi industri. Pikiran awal marx  dipengaruhi oleh adanya industrialisasi abad ke 19. Yang telah melahirkan  fenomena yang  bertolak belakang antara buruh yang menderita dan kaum  pemilik alat-alat produksi yang mengalamai surplus,  keringat dan tenaga yang di keluarkan oleh kaum buruh sehingga dapat disimpulkan jika kondisi yang mempengaruhi aliran marxis ini adalah  pertama munculnya  tekanan struktural yang kuat terhadap individu kedua, kondisi industri yang  membawa  dalam alienasi.
Marx adalah seorang yang humanis. Hatinya terluka melihat  poenderitaan terhadaop kaum buruh yang dieksploitasi  oleh kaum kapitalistik. Rasa kemanusiaan itu yang  yang mendorong marx untuk mencetuskan  keinginan untuk merubah  tatanan kapitalistik menjadi sosialistik
3.      Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Marx
Marx dipengaruhi oleh  sejumlah aliran filsafat yang berkembang  saat itu. Karl marx sangat tertarik dengan pemikiran heggel  tentang idialisme spiritualisme dan dialektika yang dikembangkan oleh heggel. Dipihak lain dia juga dipengaruhi oleh  pikiran-pikiran  materealisme dari feurbach. Spiritualisme hegel sebagai aliran filsafat besar  di jerman mempengaruhi  msaa muda karl marx, hegel berpandangan bahwa evolusi masyarakat  dan manusia dilandasi oleh  proses dialektika antara tesis melawan antitesis dalam hal ini hegel menafsirkan bahwa terma penyangkalan atau negativitas  untuk menggambarkan keadaan yang menyedihkan akibat ketertutupan, kenestapaan dan kesengsaraan. Negativitas  merupakan keadaan yang bertolak belakang dengan positivitas yang ditandai dengan harmoni kemapanan , keseimbangan, dan kebebasan dalam hal ini hegel mencoba menyadarkan bahwa positivitas itu hanya bermakna karena dilatar belakangi  oleh negatifitas. 
Pemikiran marx juga dipengaruhi oleh feuerbach yang berpendapat bahwa manusia  dlam inti hakikatnya ditentukan oleh materialisme Cemboyan yang terkenal dari  filosof ini adalah homo homini deus, manusia itu Alloh untuk sessama  manusia. Meski feurbach menerima dialektika namun ia menolak ajaran hegel yang bercorak spiritualisme  menjadi filsafat yang bercorak  materealisme. Feurbach sangat co cern terhadap otoritas manusia  sehingga ia tidak mengajak  untuk membayangkan  kehadiran tuhan . bayang-bayang keberadaan tuhan itu telah  mengasingkan manusia itu sendiri. Namun demikian dia masih menghargai agama , akan tetapi pengelolaan  agama di sini haruslah  di tempatkan sebagai  sumber ajaran tentang manusia. Betapaun fikiran feurbach ini kemudian menyuburkan  gagasan –gagasan sekuler dan bahkan ateisme namun pandangannnya mengenai materealisme  kemudian memberikan jalan  bagi perkembangan  pemikiran dialektika materialisme karl marx. Pemikiran  marx dapat dipahami  melalui karyanya pada masa muda maupun setelah dewasa, marx adalah juga seorang filosof yang  menyatakan bahwa manusia mempunyai perbuatan nya masing-masing  yang dapat menjadi  sebuah kekuatan yang melawan dirinya sendiri memperbudaknya sehingga ia gagal menjadikannnya sebagai  kontrol bagi dirinya sendiri.
4.      Konteks Sosial yang Mendasari
Perspektif yang lahir  pada saat terjadi krisis sosial sebagai akibat  munculnya revolusi industri. Pikiran awal marx  dipengaruhi oleh adanya industrialisasi abad ke 19. Yang telah melahirkan  fenomena yang  bertolak belakang antara buruh yang menderita dan kaum  pemilik alat-alat produksi yang mengalamai surplus,  keringat dan tenaga yang di keluarkan oleh kaum buruh sehingga dapat disimpulkan jika kondisi yang mempengaruhi aliran marxis ini adalah  pertama munculnya  tekanan struktural yang kuat terhadap individu kedua, kondisi industri yang  membawa  dalam alienasi.
Marx adalah seorang yang humanis. Hatinya terluka melihat  poenderitaan terhadaop kaum buruh yang dieksploitasi  oleh kaum kapitalistik. Rasa kemanusiaan itu yang  yang mendorong marx untuk mencetuskan  keinginan untuk merubah  tatanan kapitalistik menjadi sosialistik

5.      Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Marx
Marx dipengaruhi oleh  sejumlah aliran filsafat yang berkembang  saat itu. Karl marx sangat tertarik dengan pemikiran heggel  tentang idialisme spiritualisme dan dialektika yang dikembangkan oleh heggel. Dipihak lain dia juga dipengaruhi oleh  pikiran-pikiran  materealisme dari feurbach. Spiritualisme hegel sebagai aliran filsafat besar  di jerman mempengaruhi  msaa muda karl marx, hegel berpandangan bahwa evolusi masyarakat  dan manusia dilandasi oleh  proses dialektika antara tesis melawan antitesis dalam hal ini hegel menafsirkan bahwa terma penyangkalan atau negativitas  untuk menggambarkan keadaan yang menyedihkan akibat ketertutupan, kenestapaan dan kesengsaraan. Negativitas  merupakan keadaan yang bertolak belakang dengan positivitas yang ditandai dengan harmoni kemapanan , keseimbangan, dan kebebasan dalam hal ini hegel mencoba menyadarkan bahwa positivitas itu hanya bermakna karena dilatar belakangi  oleh negatifitas. 
Pemikiran marx juga dipengaruhi oleh feuerbach yang berpendapat bahwa manusia  dlam inti hakikatnya ditentukan oleh materialisme Cemboyan yang terkenal dari  filosof ini adalah homo homini deus, manusia itu Alloh untuk sessama  manusia. Meski feurbach menerima dialektika namun ia menolak ajaran hegel yang bercorak spiritualisme  menjadi filsafat yang bercorak  materealisme. Feurbach sangat co cern terhadap otoritas manusia  sehingga ia tidak mengajak  untuk membayangkan  kehadiran tuhan . bayang-bayang keberadaan tuhan itu telah  mengasingkan manusia itu sendiri. Namun demikian dia masih menghargai agama , akan tetapi pengelolaan  agama di sini haruslah  di tempatkan sebagai  sumber ajaran tentang manusia. Betapaun fikiran feurbach ini kemudian menyuburkan  gagasan –gagasan sekuler dan bahkan ateisme namun pandangannnya mengenai materealisme  kemudian memberikan jalan  bagi perkembangan  pemikiran dialektika materialisme karl marx. Pemikiran  marx dapat dipahami  melalui karyanya pada masa muda maupun setelah dewasa, marx adalah juga seorang filosof yang  menyatakan bahwa manusia mempunyai perbuatan nya masing-masing  yang dapat menjadi  sebuah kekuatan yang melawan dirinya sendiri memperbudaknya sehingga ia gagal menjadikannnya sebagai  kontrol bagi dirinya sendiri.
6.      Asumsi Yang Mendasari Teori Marx
Teori konflik yang berakar dari marx dibangun atas dasar asumsi-asumsi bahwa
a)      Perubahan merupakan gejala yang melekat pada setiap masyarakat
b)      Konflik adalah gejala yang selalu melekat di dalam setiap masyarakat
c)      Setiap unsur dalam masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintregrasi dan perubahan sosial
d)     Setiap masyarakat terintregasi di atas penguasaan atau dominasi yang dilakukan oleh sejumlah orang terhadap sejumlah orang lainnya

Dari asumsi dasar itu teori konflik kemudian mengajukan proposi yang dapat dielaborasi menjadi sebuah strategi konflik yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Kehidupan sosial pada dasarnya merupakan arena konflik diantara dan di dalam kelompok-kelompok yang bertentangan
2.      Sumber-sumber daya ekonomidan kekuasaan politik merupakan hal yang penting yang diperebutkan oleh berbagai kelompok
3.      Aibat dari tipikal itu memunculkan pembagian masyarakat menjadi kelompok determinan secara ekonomi dan kelompok yang tersubordinasi
4.      Pola-pola dasar suatu masyarakat sangat ditentukan oleh pengaruh sosial dari kelompok yang secara ekonomi merupakan kelompok yang determinan
5.      Kelompok dan konflik sosial di dalam dan diantara berbagai masyarakat melahirkan kekuatan-kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial.
6.      Karena konflik merupakan ciri dasar kehidupan sosial maka perubahan masyarakat menjadi hal yang umum dan sering terjadi
Menurut karl marx masyarakat terdiri atas kekuatan yang mendorong perubahan sosial sebagai konsekuensi dari ketegangan dan perjuangan hidup. Menurut nya kekuatan motivasi dalam sejarah adalah hal-hal yang menempatkan manusia berhubungan dengan orang lain dalam perjuangan terus menerus untuk memenangkan pertarungannya dengan alam.
Manusia merupakan binatang yang tidak pernah puas. Ketika kebutuhan primer telah tercukupi, maka manusia kemudian terdorong untuk memunculkan kebutuhan baru, dan pemenuhan kebutuhan baru itu kemudian menjadi titik awal gerakan sejarah. Kebutuhan baru terus berkembang, ketika sarana-sarananya terpenuhi dan memungkinkannya untuk menutup kebutuhan-kebutuhan yang terdahulu
Marx mengikuti Montesquieu dan juga Hegel, yang membawanya untuk peduli terhadap pandangan bahwa masyarakat merupakan satu kesatuan menyeluruh. Paradigma fakta sosial, sebuah prespektif yang menaruh perhatian pada pandangan masyarakat bukan sebagai agregat individu melainkan sebagai sebuah keseluruhan, dan ia adalah sebuah realitas yang dapat diobservasi dan diukur. Karena itu, teori-teorkonflik banyak yang menggunakan metode kuantitatif. Dengan menggunakan unit analisis pertentangan antar kelas, maka perspektif marx ini lebih banyak beroperasi dalam ranah obyektif.
KONSEP MARX TENTANG BODY AND MIND
            Menurut marx, manusia adalah subjek sejarah. Jadi manusia menentukan sejarahnya sendiri, yang dikerjakan melalui kerja mereka.
            Dalam pandangan marx, kesadaran tidak pernah lain daripada eksistensi yang sadar, dan eksistensi manusia adalah proses hidup yang sebenarnya. Kenyataan material bukanlah produk jiwa-dunia, tetapi produk jiwa itu sendiri adalah produk kenyataan material yang dipandang sebagai refleksi dari hubungan material. Bukanlah kesadaran yang menentukan hidup, melainkan hiduplah yang menentukan kesadaran. Jadi, pemahaman atas manusia itu, dalam hal ini didasarkan kepada produk yang mereka hasilkan, baik produk dalam arti obyek yang mereka produksi maupun dalam arti bagaimana mereka melakukan proses produksi. Dengan demikian definisi ndan eksistensi individu tergatung kepada syarat-syarat produksi atau obyek metrial.
            Dalam pandangan demikian, marx menempatkan hubungan dan cara-cara produksi sebagai bangunan bawah, sedangkan sistem ekonomi, sosial, politik, budaya, kesenian, pendidikan, hukum, bahasa dan berbagai bentuk kesadaran sejarah merupakan bangunan atas. Bangunan atas apakah itu agama, pendidikan, negara, hukum, bahasa dan berbagai bentuk kesadaran sejarah lainnya sepenuhnya ditentukan oleh bangunan bawah. Sehingga bangunan atas bukan merupakan realitas tersendiri melainkan sebuah refleksi dari kepentingan produksi atau kondisi material. Dari sinilah marx disebut-sebut sebagai pemikir dialektika materialistik, yang dalam hal ini marx yang menyebut bahwa materi ata body  lebih menentukan mind dan bukan mind yang menentukan body.

DIMENSI DAN KONSEPSI DASAR TEORI MARX
            Dalam analisis teori itu analisanya lebih diarahkan kepada tiga persoalan pokok yaitu:
a)      Kepentingan dasar yang selalu dimiliki oleh setiap orang,
b)      Kekuasaan sebagai inti struktur dan hubungan sosial serta kepada hasil perjuangan meraih kekuasaan tersebut
c)      Nilai dan ide bukan sebagai alat mendefmisikan identitas dan tujuan masyarakat keseluruhan, melainkan ditempatkan sebagai senjata konflik yang digunakan berbagai kelompok untuk mencapai tujuan mereka.

Marx menjelaskan bahwa sejarah manusia tiada lain adalah sejarah perjuangan kelas. Manusia yang bebas dengan budak, buruh, dan majikan, tuan dan hamba, penekan dan yang ditekan, berada dalam posisi saling berhadapan secara terus menerus dan tak terelakkan, muncul dan tenggelam, berbenturan secara terbuka satu sama lain baik dalam pembentukan masyarakat melalui revolusi maupun kehancuran atas dasar konflik kelas. Perjuangan kelas itu berlangsung dalam 3 periode peradaban (sejarah) yakni:
1.      Perbudakan (slavery)
2.      Feodalisme dan
3.      Kapitalisme
Marx memandang bahwa masyarakat kapitalis terbagi dalam sub-struktur dan superstruksur. Superstruktur tiada lain merupakan reproduksi dari struktur kelas, yng mencakup ideologi, negara, pendidikan, filsafat, moralitas, hukum dan seterusnya. Sedangkan superstruktur digambarkan di dalamnya mengandung struktur kelas yang merupakan fungsi dari hubungan produksi di satu pihak dan di lain pihak mengandung kekuatan produksi.
PERKEMBANGAN KAPITALISME
Marx memandang adanya serangkaian tahap dalam perkembangan kehidupan masyarakat yang kompleksitas teknologinya semakin meningkat dari tahap masyarakat pemburu primitif ke masyarakat industrialis modern. Setiap tahap memiliki “mode produksi: yang cocok untuk tahap tersebut.
Marx memandang kapitalisme sebagai salah satu tahap dari perkembangan dan perubahan. Ia berkeyakinan bahwa pada akhirnya keruntuhan kapitalisme dan kemunculan komunisme akan menjadi kenyatan yang sama sekali tidak bisa ditolak, terlepas dari adanya kenyataan tersebut.
Menurut marx dalam hal ini  bahwa perkembangan teknologi menimbulkan dua kelas masyarakat, yaitu kelas yang terdiri dari sejumlah kecil orang yang memiliki modal sehingga menguasai alat-alat produksi yang disebut kelas bojuis, dan kelas yang terdiri dari orang yang tidak memiliki modal atau alat-alat produksi atau kelas proletar.
Karl Marx dalam tulisannya Wages Of Labor , mengungkap pertarungan antara pemilik modal dan pekerja yang tidak menjadi pemilik modal, dengan menyatakan:
Mereka yang memiliki modal dan alat-alat produksi menentukan upah para pekerja. Penentuan upah itu melewati suatu perjuangan, tarik menarik antara pemilik modal dengan pekerja. Kemenangan sudah barang tentu mudah dipastikan, yaitu di tangan pemilik modal. Pemilik modal dapat hidup lebih lama tanpa pekerja, sementara kaum pekerja tidak mungkin hidup tanpa pemilik modal. Kumpulan para pemilik modal adalah suatu yang biasa dan efektif, tetapi kumpulan para pekerja dianggap membahayakan dan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan para pemilik modal. Lebih dari itu, tuan tanah dan pemilik modal dapat menambah kekayaan dari keuntungan dari usaha industri, sedangkan pekerja tidak memperoleh keuntungan maupun memiliki modal yang bisa menambah penghasilan dari keterlibatannya dalam kerja industri.
Karena itu, marx kemudian berusaha mengubah sistem kapitalisme kepada sosialisme adalah sama dengan usaha mengubah hakikat manusia yang individualistik atau serakah menjadi manusia sosial.
MASYARAKAT INDUSTRI DAN PENDIDIKAN
            Menurut Marx, masyarakat berkembang sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi.dan masyarakat berada dalam era globalisasi.Karakter budaya antara lain adalah
a. Institusi tempat aktivitas pekerjaan dilakukan dengan diorganisasikan tumbuh berkembang semakin kompleks
b. Jumlah unit organisasi pekerja dikurangi
, produksi dikonsentrasikan
c. Dalam kehidupan ekonomi,
tenaga kerja terutama di sebar dalam tiga sector, produksi primer, tambang, perkebunan, perikanan, sektor produksi sekunderdan sektor jasa profesi.
d. Negara institusi pemerintah cenderung mengembangkan wilayah legitimasi dan tanggungjawabnya,
terutama kewilayah ekonomi.
e. Dalam pembagian kerja diintensi
fkan baik di bidang produksi jasa dan profesi dengan ciri spesialisasi yang mengedepan.
f. Teknik baru di semua wilayah masyarakat terutama diikuti munculnya model tenaga kerja bar
u peranan baru dimasyarakat.
g. Perubahan dalam teknologi terutama didasarkan kepada penerapan ilmu pengetahuan ilmiyah  kedalam wilayah produksi dan mendorong terjadinya perubahan di bidang sosial dan ekonomi
.
h. Taraf perubahan cepat dan menciptakan masalah tertentu dalam mempersiapkan rekrutmen
peran dan stataus baru di wilayah ekonomi
i. Peningkatan output produktivitas menjadi tujuan dari motivasi kerja ekonomi,
kesejahteraan  dan kekayaan di tentukan oleh sektor produksi
j. Spesialisasi produksi tumbuh secara proposional dalam hal ini pembagian kerja berjalan semakin intensif
k. Kesemua itu tumbuh dalam kehidupan pasar,
l.  Kota kecil dan kota besar  tumbuh berkembang diseratai dengan perkembangan penduduk
yang terus membengkak
m. Kebutuhan konsumsi energi minyak dan gas dan bahan material lainnya meluas disertai
masalah ekologi yang ditimbulknnya
n. Administrasi industri, ekonomi dan perkotaan,birokrasi yang yang kompleks,hanya busa berjalan jika diselenggarakan berdasarkan acuan yang jelas
o. Pendidikan bagi masyarakat luas dengan standar tertentu
p. Dalam kaitan dengan perkembangan birokrasi secara keseluruhan dan perluasan pendidikan kedalam sistem pendidikan,menciptakan birokrasi pendidikan yang semakin kompleks
q. Semua jenis komunikasi dilakukan secara efisien
 r. Media komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses sosialisasi.
Karakteristik di atas dapat di atas dapat dielaborasi lebih detail.Misalnya peningkatan terus menerus jumlah perusaan,dan berimplikasi penyusutan jumlah mereka yang bekerja dirumah.Pelajaran yang bidsa dipetik dari perkembangan seperti tergambar di atas adalah bahwa masyarakat ekonomi industri menuntut secara terus menerus proposi yang tinggi terhadap tenaga kerja nyang memiliki kualifikasi dan kapabelitas yang tinggi. Salah satu hal penting arti perkembangan masyarakat industri bagi penidikan adalah tidak berlaku lagi dalam pandangan bahwa hanya ada sejumlah kecil jenis kemampuan yang ada di masyarakat.Memang selama ini pendidikan dihadapkan kepada kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas.
             Kebutuhan masyarakat akan pendidikan dalam ekonomi masyarakat industri berakar pada dua kenyataan,yaitu kebutuhan ekonomi dan keinginan generasi muda sekaligus keinginan para orang tua mereka. Dengan latar belakang seperti itulah dapat dimaklumi mengapa belakangan terjadi ledakan pendidikan ,karena pendidikan telah berubah menjadi membutuhkan
faktor penentu dalam kehidupan masyarakat.Pendidikan di sisi lain dibutuhkan karena alasan kebutuhan sebagian masyarakat untuk mendapatkan status dengan sebagai privelese yang menyertainya dalam kehidupan. Hal ini itu terjadi karena beberapa alasan,antara lain karena pendidikan mau tidak mau meningkatkan kualitas output yang bisa diberikan oleh tenaga pendidik.Nilai –nilai dan norma masyarakat yang berkembang lalu menmpatkan mereka yang berkesadaran literasi tinggi dalam posisi yang lebih baik,yang kemdian mendorong mereka untuk mendapatkan pendididkan tinggi. Kebutuhan akan aspekteknk dalam masyarakat industri cukup mudah memberi penjelasan mengenai kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan,semakin cepat perubahan teknologi yang diperlukan untuk menopang kehidupan masyarakat ,semakin tinggi pula kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan
PENDIDIKAN DAN KAPITALISME LANJUT
            Tulisan Samuel Bowless (Unequal educatation and the Repproction of the social Division of Labor) sebagai contoh dari penerapan perspektif konflik dalam melekukan kajian tentang institusi pendidikan,khususnya di Amerika Serikat notabene dikenal sebagai Negara yang kini dikenal sebagai pusat perkembangan kapitalisme tingkat lanjut . Bowless meliaht perkembangan pendidikan merupakan implikasi dan perkembangan kapitalisme tingkat lanjut.kapitalis sendiri membutuhkan tenaga kerja yang memiliki disiplin dan keahlian yang tinggi,kapitalis meningkatkan derajat dan kualitas perubahan teknologi.
            Kapitalisme telah menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi institusi keluarga dan gereja(agama) kedua institusi itu tidak lagi dapat menjalnkan fungsinya sebagi agen sosilisasi.Dalam situasi seperti itu,kapitalisme sebenarnya menciptakan situasi yang dampaknya bisa tidak produktif bahkan destruktif bagi dirinya.. Penyelesaian dari semua masalah tersebut diatas dilakukan dengan cara menyelenggarakan pendidikan missal. Kebijakan wajib belajar dapat menyelesaikan sebagaian dari permasalahan penting,yang kesemuanya dilakukan untuk kepentingan kelas kapitalis. Pertama pendidikan masyrakat dapat menyediakan tenaga kerja yang kemampuan kognitif,intelektual dan keahlian atau skill yang diperlukan oleh ekonomi kapitalis,kedua ,pendidikan dapat menyediakn tenaga kerja yang telah mempelajari nilai nilai dan prilaku yang kondusif untuk membangun tenaga produktif. Ketiga juga dapat mengajarkan kesetiaan kepada Negara dan kepatuhan  kepada hokum.Sekolah kemudian dapat menyediakan tenaga kerja yang siap memiliki kemaun dan kemampuan kepada ekonomi kapitalis.
            Dalam kajiannya,Bowless masuk setahap lebih lanjut,dia berpendapat bahwa sistem pendidikan masal yang dikembangkan bukan saja bisa memberikan tenaga terampil dan tenaga kerja yang memiliki komitmen tetapi juga melegitimasi ketimpangan pembagian kerja di kelangan pekerja. Guru dengan demikian memiliki tugas yang tidak ringan ia harus berjuang keras secara terus menerus menegakkan disiplin dan mendorong siswa agar mau belajar. Waller menggambarkan mekanisme yang sering dilakukan guru dalam menciptakan control sosial,dalam meningkatkan peraturan membangun kepercayaan diri antara lain melalui perintah,hikuman,manejemen,memperlihatkan watak,dan pesan-pesan emosional.jadi ranking dan hasil ujian menjadi sesuatu yang penting dalam mekanisme coercion.S ebagian dikemukakan Waller yang terjadi kemudian bukankah consensus nilai-nilai tetapi coertion atau paksaan dalam upaya membangun dasar-dasar tertib dalam kelas.dia yakin bahwa terjadi konflik kepentingan guru dan murid dan mereka terlibat dalam suasana saling berhadapan secara terus menerus.
PENDIDIKAN, STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KLAS
            Teori kelas Marx ini berangkat dari pemikiran bahwa: “sejarah dari segala bentuk masyarakat atau sejarah peradaban umat manusia dari dulu hingga sekarang adalah sejarah pertikaian antar golongan atau antar kelas”. Bagi Marx, dasar dari sistem stratifikasi tergantung pada hubungan kelompok-kelompok manusia terhadap sarana produksi. Mereka yang disebut kelas dalam hal ini adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi dan tujuan yang  sama dalam organisasi produksi. Dalam konteks masyarakat kapitalis, Marx membedakan dua kelas sosial, yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Kelas borjuis yaitu kelas yang pemilik modal dan menguasai alat-alat produksi sedangkan kelas proletar yaitu kelas pekerja yang hidupnya sangat tergantung pada kaum pemilik modal yang mempekerjakan serta yang mengusai mereka. Kelas borjuis dapat bertahan hidup tanpa bantuan kelas proletar, namun hal tersebut tidak berlaku sebaliknya klas proletar tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan klas borjuis. Dalam hal ini klas proletar mencoba  melepaskan diri dari ketergantungan terhadap kelas borjuis dengana cara mendapat pendidikan. Disinilah kemudian pendidikan dipandang sebagai arena perjuangan antar kelas. Oleh karena itu, dalam hal ini penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting untuk mewujudkan masyarakat yang baru tanpa penindasan. Dalam struktur pendidikan itu sendiri, reformasi kurikulum diperlukan untuk mendukung perjuangan kelas. Dalam hal ini guru mengajak siswa untuk sadar bahwa perjuangan kelas itu diperlukan. Pembelajaran di kelas dilakukan dengan metode enquiry kritis.
            Dengan memandang pendidikan sebagai arena perjuangan kelas membawa dampak implikasi sebagai berikut:
1.      Implikasi terhadap cara pandang mendefinisikan pendidikan. Dalam hal ini pendidikan dianggap sebagai kepanjangan  dari kelompok dominan.
2.      Penetapan prioritas pendidikan. Dalam hal ini kebijakan dan proses pendidikan harus dapat memutus hubungan dengan budaya kelompok dominan.
3.      Implikasi terhadap strategi pendidikan harus menanamkan ideologi pembebasan.
PENDIDIKAN DAN REPRODUKSI SOSIAL
            Pendidikan sangat erat kaitannya dengan reproduksi sosial, yakni bagaimana masyarakat tersebut ditata, disusun dan ditumbuh kembangkan. Dalam pandasngan Marxis, pendidikan dianggap sebagai produk kelas borjuis dimana kelas borjuis mampu mengendalikan seluruh proses yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Sehingga, kelas borjuis akan tetap mampu mengontrol kelas proletar. Dengan kata lain, masyarakat dalam reproduksi sosialnya tetap dikendalikan kaum borjuis. Disisi lain, pemikiran Weberian menganggap bahwa dalam sebuah proses menuju kenaikan status, diperlukan sebuah teknik atau cara yang disebut sebagai credentialism. Kaitanya dengan pendidikan sebagai arena konflik, perjuangan kelas melalui sistem pendidikan akan sia-sia selama tidak merubah sistem politik dan sistem ekonomi. Hal ini dikarenakan perjuangan kelas muncul berakar dari kesenjangan sosial sebagai akibat dari kesenjangan ekonomi.
Dalam teori konflik, akan selalu terdapat konflik, dikarenakan adanya perbedaan akses kehidupan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Hal ini dibenarkan dengan adanya data statistik tahun1992 yang menunjukkan bahwa individu yang memiliki pendapatan yang tinggi akan lebih mudah dalam mengakses pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubugan atau korelasi antara kemampuan ekonomi seseorang dengan akses terhadap pendidikan.
            Konflik akan selalu terjadi seiring dengan perbedaan individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan hidup selalu didominasi oleh kelas borjuis yang degan mudah mendapatkan akses dalam pemenuhan kebutuhan hidup tersebut. Dalam dunia pendidikan, para teoritisi konflik menganggap bahwa negara merupakan penguasa pendidikan, dimana negara yang mengatur seluruh aspek yang ada dalam pendidikan. Tidak terkecuali juga menciptakan regulasi guna melegitimasi hak-hak kelas borjuis. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab adanya dunia pendidikan yang justru menciptakan ketidak adilan dalam masyarakat. Di sekolah, adanya status quo siswa sangat diterapkan. Adanya pengelompokan siswa yang berasal dari kelas proletar dan juga siswa dari kelas borjuis sangat nyata terjadi. Selain itu, guru juga dapat menciptakan adanya ketimpangan dimana tidak jarang terdapat guru yang mengajarkan bahwa pengalaman dunia pendidikan di rumah. Misalnya dengan anjuran bimbingan belajar, memberikan tugas belajar rumah yang cukup banyak, mengurungai waktu belajar di sekolah dengan rapat-rapat, pertemuan, dan sebagainya. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan dimana tidak semua orang tua siswa merupakan tergolong kelas menengah ataupun kelas borjuis. Terdapat juga orang tua siswa yang tergolong kelas proletar atau bahkan sangat miskin. Hal ini menyebabkan minimnya siswa tersebut untuk belajar dirumah ataupun mengikuti bimbingan belajar khusus dikarenakan selalu sibuk membantu orang tua guna memenuhi kebutuhan hidup. Selain guru, adanya intervensi siswa yang tergolong kelas borjuis ataupun juga badan-badan atau unit siswa di sekolah dapat juga menyebabkan ketimpangan dunia pendidikan terjadi. Misalnya dengan adanya study tour atau kunjungan belajar ke intansi ataupun sekolah-sekolah yang lebih maju dianggap sengat memberatkan siswa dari klas proletar yang kesulitan dalam perekonomianya. Inilah yang kemudian teori konflik menganggap bahwa dunia pendidikan tidak luput dari konflik antar kelas, yang akan selalu menciptakan ketimpangan sosial. Dunia pendidikan yang dianggap mampu sebagai solusi bagi perjungan kelas, justru dianggap sia-sia, dikarenakan terdapat adanya sistem pendidikan yang sangat kuat yang didominasi oleh peran-peran klas borjuis.
Teori konflik dalam dunia pendidikan, sangat jelas dalam menjelaskan konflik sosial yang terdapat dalam pendidikan. Namun, teori konflik tidak dapat menjelaskan adanya sebuah solusi ataupun peluang dari adanya konflik tersebut. Teori konflik terlalu berfokus pada konflik yang terjadi dan juga menegaskan sistem kelas yang ada yang harus diterima oleh individu, tanpa menjelaskan adanya solusi yang ditawarkan untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi. Hal ini dikarenakan sikap pesimis yang ditanamkan oleh teori konflik kepada individu atau siswa bahwa individu tersebut dihadapkan pada kenyataan secara structural terkait dengan peran dan status sosial di masyarakat.
NEO – MARXIS
Teori konflik muncul sebagai reaksi atas teori fungsionalisme struktural yang kurang memperhatikan fenomena konflik di dalam masyarakat. Asumsi dasar teori ini ialah bahwa semua elemen atau unsur kehidupan masyarakat harus berfungsi atau fungsional sehingga masyarakat secara keseluruhan bias menjalankan fungsinya dengan baik. Namun demikian, teori ini mempunyai akar dalam karya Karl Marx di dalam teori sosiologi klasik dan dikembangkan oleh beberapa pemikir.Teori konflik adalah satu perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dimana komponen yang satu berusaha untuk menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh kepentingan sebesar-besarnya.Pada dasarnya pandangan teori konflik tentang masyarakat sebetulnya tidak banyak berbeda dari pandangan teori funsionalisme structural karena keduanya sama-sama memandang masyarakat sebagai satu sistem yang tediri dari bagian-bagian. Perbedaan antara keduanya terletak dalam asumsi mereka yang berbeda-beda tentang elemen-elemen pembentuk masyarakat itu.                                       Menurut teori fungsionalisme struktural, elemen-elemen itu fungsional sehingga masyarakat secara keseluruhan bisa berjalan secara normal. Sedangkan teori konflik, elemen-elemen itu mempunyai kepentingan yang berbeda-beda sehingga mereka berjuang untuk saling mengalahkan satu sama lain guna memperoleh kepentingan sebesar-besarnya. Label Marxisme masih layak dikenakan kepada para eksponen yang membangun teori alternatif itu , karena mereka semua berangkat dari asumsi dasar yang ditawarkan oleh teori konflik. Beberapa perspektif itu kemudian mendapatkan tambahan label masing-masing bahkan secara tekstual tidak menyebut Marxisme akan tetapi membangun perspektif yang lebih kritis atas dasar pandangan konflik Marxian. Varian-varian Neo Marxis itu dapat dikonstruksikan menadi sebagai :
1.HELEGAN-MARXIST
Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap kegagalan  ramalan Karl Marx yang menyatakan bahwa kapitalisme menggali kuburannya sendiri. Ramalan ini dimuculkan ketika kapitalisme memasuki awal perkembangannya. Pertama-tama yang dilakukan para penganut Hegelian-Marxis adalah menolak konsep dialektika materialistis dari hubungan subyektif dan objektif dalam kehidupan sosial yang deterministik. Mereka lalu menganjurkan untuk menaruh  perhatian pada faktor subyektif, kesadaran , atau ide. Faktor struktural diakui memiliki pengaruh , tetapi faktor subyektif-individual dan juga kurtural  tidak kalah berpengaruh. Oleh karena itu , seperti tampak pada kalangan pemikir Mahzab FrankFurt , perspektif ini juga mengadopsi rasionalitas yang diajarkan Weber yang mereka sebut reason. Meski menolak dialektika materialistis , akan tetapi dalam menjelaskan fenomena perspektif ini masih tertarik pada model penjelasan historis. Oleh karena itu , prinsip-prinsip dialektis tetap dikembangkan , meskipun proses dialektika itu tidak lagi secara langsung dalam ranah materi , tetapi juga dalam ranah spiritual , ide dan kesadaran individu. Mereka berargumen bahwa seperti juga materi , kesadaran memiliki realitas yang nyata dan tidak kalah menentukan (konstitutif) dibanding realitas material.
2.        Mazhab Frankfurt
Di dalam perspektif  Neo-Marxis , muncul mazhab Frankfurt yang juga dikenal sebagai penganut Teori Kritik Masyarakat. Mahzab ini bermula dari sekelompok cendekiawan yang tergabung dalam Institute for Social Research yang didirikan Universitas Frankfrut ,di Jerman tahun 1923. Latar belakang sosial yang mendasari munculnya Mahzab frankfurt dapat dijelaskan secara ringkas. Kelompok ini kecewa terhadap revolusi Bolshevik di Rusia yang berhasil namun dengan bayaran atau ongkos sosial yang mahal karena dilakukan melalui pertumpahan darah. Dia juga menyaksikan perpecahan kaum buruh , buruh radikal yang pro revolusi Bolshevik dan buruh moderat tergabung dalam Partai Sosialis. Sejumlah pemikir yag berasal dari kelas menengah dan menikmati kelimpahan ekonomi itu melarikan diri dari Jerman ke Amerika pada tahun 1930-an , karena pandangan politiknya sangat kritis , sehingga menghadapkan lembaga penenlitian yang mereka bangun mengalami kesulitan. Nama Jurgen Habermas amat dikenal dikelompok ini. Pemikir muda Frankfurt School yang lahir di Dusseldorf tahun 1929 ini sudah menjadi prifesor pada usia 32 tahun – usia yang masih muda , apalagi diukur dari tradisi akademik di Jerman. Kelompok ini tampak cenderung untuk tidak menjadikan radikalisme sebagai alternatif solusi. Oleh karena itu , meski sosialisme tetap menjadi pilihan solusi terhadap krisis yang ditimbulkan oleh mode produksi kapitalisme , namun menghindari solusi radikal , sebuah solusi yang sebenarnya sudah dirintis oleh George Luckas maupun Antonio Gramsci. Akar pemikiran mahzab ini dapat ditelusuri dari karya Hegel dan Karl Marx. Pemikiran Frankfurt School ini banyak diminati kalangan muda teori kiri. Mereka sangat berhutang kepada Karl Marx , terutama dalam membahas pentingnya memahami konflik interest dan hubungan produksi. Kendati demikian mereka bukan penganut Marxisme Ortodoks , dan dalam hal tertentu menyerang rejim Rusia yang mereka nilai bersikap opresif dan diktator. Mahzab Frankfurt semakin berpengaruh setelah dipimpin oleh Hokheimer , yang menulis essai terkenal yaitu Traditional and Critical Theory. Pendekatan Frankfurt School dalam analisisnya berangkat dari dua proposisi penting. Pertama pikiran orang adalah produk masyarakat dimanaa ia hidup. Oleh karena pikiran manusia terbentuk secara sosial , maka tidak mungkin orang mencapai pengetahuan dan kesimpulan obyektif , bebas dari pengaruh perkembangan zaman dan konsep yang ada pada saat dimana manusia itu hidup. Tidak seperti Karl Marx , pemikir teori kritis ini menyadari bahwa peikirannya sangat dipengaruhi oleh formasi masyarakat tertentu, karena memang mereka adalah produk suatu masyarakat. Namun demikian mereka percaya bahwa dunia pengetahuan terdapat kebenaran dan pengetahuan. Kebenaran dan pengetahuan yang dibangun berdasarkan pemahamannya terhadap formasi sosial disekitarnya.
3. Anatomi Gramsci dan Peran Klas Terdidik
Tokoh Neo-Gramsci adalah seorang warga negara italia. Ia hidup pada masa kehancuran revolusi social di Eropa Barat 1918-1923 dan menyaksikan organisasi buruh dan gerakan sosialis dihancurkan oleh Fasisme pada 1922-1937.
Dari beberapa hal-hal inilah lalu ia membuat catatan betapa sesunguhnya kekuasaan itu harus ditegakkan, catatan ini di buatnya ketika ia sedang berada di penjara yang ia beri judul The Person Notebooks, ia mempertanyakan mengapa dan bagaimana negara modern menikmati konsesus, serta mengapa dan bagaimana negara modern menjamin konsesus itu dijadikan dasar bagi tumbuhnya konsesus baru di tengah-tengah nilai-nilai sosialis.
Masalah-masalah inilah yang menurut Gramsci tidak dapat di jawab dalam analisi Marx, meskipun tidak sepenuhnya meninggalkan tradisi Marxian, ia masih percaya masyarakat kapitalisme selalu melahirkan kontradiksi didalamnya, tetapi ia kemudian mencari jawabannya dengan mendasarkan kepada karya-karya Labriok-Sorel dan ia berhasil mendapatkan suatu teori politik tentang  bagaimana kekuasaan itu  bekerja didala sutu negara modern. Ia berpendapat bahwa revolusi sosialisme kala itu terjadi karena tidak ada revolusi dai kamu buruh , dan bukti ini juga mematahkan argumentasi Marx
Gramsci mengakui ada keteraturan sejarah, tetapi ia tidak berjalan secara otomatis dan bukan tak terelakan, perkembangan sejaah terjadi karena tumbuh kesadaran masa terhadap realitas atau sistem yang dihadapi. Tekanan ekonomi memang mnurutnya ada namun ini bukanlah penyebab utamanya massa untuk bangkit, penyebab utama revolusi massa untuk bangkit adalah revolusi ideologi, dan hal ini terjadi karena di dorong oleh kelas intelektual yang sadar. Peran masyarakat terpelajar adalah disini yakni, harus dapat memberikan massa kesadaran tentang self-consciousness yakni tentang gerakan revolusi.
Dalam hal ini memberikan kata kuncinya yakni Hegemoni, dan maksdunya adalah perubahan itu tidak ditempuh melalui praktik coercion yang menggunakan kekuasaan eksekutif dan legislative atau intervensi yang dilakukan polisi, melainkan menggunakan ideologi.
Massa tidak melahirkan hegemoninya sendiri melainkan dibantu oleh elite (Rulling Class) yang disebutnya sebagai klas inteletual baik intelektual hegemonic maupun intelektual counter hegemonic. Kedua lapisan klas intelektual tersebut bertugas untuk melahirkan atau mengorganisasi maupun mereorganisasi ksaadaran atau ketidaksadaran secara terus-menerus dalam kehidupan massa.
Peran intelektual hegemonic adalah bertanggung jawab untuk menjamin pandangan dunia massa konsisten dengan nilai-nilai kapitalisme yang telah diterima oleh semua klas masyarakat. Dan peran intelektual counter hegemonic adalah memisahkan massa dari kapitalisme dan membangun  pandangan dunia sesuai dengan perspektif sosialis. Menurtnya massa tidak cukup hanya menguasai ekonomi namun juga memerlukan penguasaan kepemimpinan cultural di tengah massa. Disinilah perlunya peran inteletual kolektif, partai dan juga peran kalangan pendidikan untuk mengubah massa yang pasif menjadi massa yang aktif.
4.      Rekonstruksi Pedagogi Kritis 
            Rekonstruksi pedagogic kritis ini tidak lebih hanya sekedar format tentang retoris belaka tentang kemungkinan romantika belaka, karena pada saat itu pemikiran-pemikiran pedagogi kritis dan kanan tidak cukup berhubungan dengan cara-cara yang dipakai baik dalam mengubah pandangan umum yang beredar di masyarakat dan dalam melakukan perubahan kondisi material maupun ideology di sekitar sekolah.
Dalam tulisan ini dikaji cara-cara masyarakat dan arus budaya dalam kebijakan dan wacana pendidikan yang telah diubah dalam ranah sebagaimana diungkapkan dan perlu dikembangkan hubungan yang dekat antara teori dan diskurusus kritis, di satu pihak dan perubahan nyata yang mengubah kebijakan dan praktik pendidikan dewasa ini kedalam perspektif kanan di lain pihak. Diperlukan kajian teoritik sekaligus empiric tentang apa yang tejadi di wilayah kajian kritis maupun kajian teoritis kanan dalam soal pendidikan.
Herbert kliebard (1986) menyatakan bahwa isu pendidikan secara konsisten mengangkat konflik dan kompromi antar kelompok, ditengah isu itu diperdebatkan tentang pengatahuan yang legitimate yakni apa yang disebut dengan belajar dan pembelajaran yang baik dan apa yang disebut dengan masyarakat.
Ditengah ketegangan dan konflik yang jelas dalam aliansi baru tersebut, secara umum dapat ditangkap keinginan untuk menciptakan kondisi pendidikan yang mampu meningkatkan daya saing internasional, keuntungan dan disiplin maupun dalam upaya kembali kepada romantisme masa lalu tentang rumah dan keluarga, maupun sekolah ideal.
Dari cara berfikir kalangan Neo Marxis, termasuk didalamnya kelompok kriritis tau pengikut Mahzab Frankfrut, menimbulkan implikasi dalam mendefinisikan masyarakat, dalam kaitannya dengan pendidikan. Jika masyarakat dilihat sebagai bentuk paksaan atau operasi dan hegemoni dari klas dan ideologi dominan, penguasa dan pemilik modal, maka pendidikan dijadikan sebagai instrument mereka. Pendidikan itu sendiri tidak akan dapat keluar dari jeratan kelompok tersebut
Persaingan antar kelompok masyarakat memicu timbulnya konflik di sekolah, maupun di masyarakat. Kelompok dominan atau pemegang kekuasaan berusaha untuk mencegah kemungkinan terjadinya perubahan yang bias mengubah posisinya dan mengancam kepentingannya.  Mereka tidak akan mengubah system pendidikan yang telah menguntungkan kelompok strategis. Perubahan akan terjadi sebagai akibat dari terjadinya krisis atau konflik kekuasaan dan atau pengambil keputusan. Contohnya saja tentang pergantian kebijakan di sekolah, pergantian kebijakan tersebut bukan karena ada pergantian atau perubahan insfrastruktur atau sumberdaya, melainkan karena perubahan struktur, peran dan hubungan kekuasaan yang ada di sekolah itu. Oleh Karena itu perspektif ini menganjurkan agar ada reformasi kurikulum disekolah sehingga kurikulum untuk memberikan pengetahuan kepada siswa, dan guru harus memiliki komitmen membangkitkan dan memberdayakan siswa, agar nantinya bias terjun ke tengah masyarakat sebagai agen pemberdayaan dan pembebasan masyarakat lemah dari dominasi budaya dan politik kelompok masyarakat yang kuat.




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Aloha Casino 2022 - Airjordan21Retro
Aloha 토토 갤러리 Casino air jordan 18 retro red suede great site 2022. Check your email 뭐 먹지 룰렛 and find the perfect email address. · Check email how to get jordan 18 white royal blue address · Contact Us. Email. Email. air jordan 18 retro racer blue shipping

Posting Komentar