PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KONFLIK
KARL MARX DAN TEORI KONFLIK
Teori
struktural konflik muncul sebagai pengeritik utama teori struktural fungsional.
Didorong rasa tidak puas terhadap teori struktural fungsional. Didorong rasa
tidak puas terhadap struktural fungsional, maka sejumlah pemikir mencoba
ber”oposisi” dengan cara membangun tradisi lain. Struktural fungsional
dianggapnya menutup mata terhadap konflik yang selalu melekat di setiap
masyarakat, dan lebih memandang masyarakat dari sisi keseimbangan.
Di
mata tradisi struktural konflik- teori struktural fungsional terlalu
berorientasi kepada status quo (homeostatic)
padahal sesungguhnya masyarakat penuh ketegangan dan selalu berpotensi
melakukan konflik disamping senantiasa ditandai dengan terjadinya berbagai
perubahan. Lebih dari itu icon
struktural fungsional dinilai mengabaikan praktik dominasi satu keloompok
terhadap yang lain. Teori struktural fungsional dituduh ber”kolusi” dengan
kelompok dominan.
1. Sejarah
Karl Marx
Karl Marx yang lahir di
kota Trier Jerman tahun 1818 adalah anak dari pasangan Heinrich dan Heinrietta-
keturunan seorang bourjuis dan rohaniawan Yahudi. Seluruh keluarga, termasuk Karl
Marx dipermandikan dalam gereja.
Karl Marx menikahi
Yenni, anak Baron Van Westphalen, tetangganya sendiri tahun 1843. Dia belajar
hukum di Bonn dan Berlin. Di berlin itulah ia tertarik kepada filsafat
idealisme Hegel. Setelah meraih gelar doctor dalam filsafat, ia kemudian
memilih kegiatan dalam bidang jurnalisme.
Riwayat hidup Karl Marx
secara kronologis dapat dikemukakan dalam buku berjudul Sosiologi Pendidikan
karya Zainuddin Maliki. Dari tahun 1818-1883.
Sulit membuat
kategorisasi karya intelektual Marx. Karyanya yang terkenal Das Kapitalis,
merupakan karya di bidang ekonomi, membawanya sebagai pemikir yang dikenal
sebagai pemikir yang dikenal sebagai ilmuwan social dan filsafat politik. Namun
sesungguhnya Marx memiliki karya-karya yang mencerminkan begitu luas cakupan
pemikiran dia. Oleh karena itulah, C. Wright Mills menulis begini,’sebagai
pemikir yang begitu kompleks, maka tidak mungkin mengatakan ada satu Marx.
Berbagai presentasi dari karyanya yang dapat kita konstruk dari buku, brosur,
artikel dan surat-surat yang dia tulis pada waktu yang berbeda-beda, tergantung
minta kita, setiap mahasiswa dapat menemukan pemikiran Marx seperti yang dia
pikirkan sendiri. Oleh karena itu, saat ini kita mengenal antropologi Marxist,
kritik sastra Marxis, sosiologi, Marxist, studi budaya Marxist, dan juga
pedagogi Marxist.
2. Konteks
Sosial yang Mendasari
Perspektif
yang lahir pada saat terjadi krisis
sosial sebagai akibat munculnya revolusi
industri. Pikiran awal marx dipengaruhi
oleh adanya industrialisasi abad ke 19. Yang telah melahirkan fenomena yang
bertolak belakang antara buruh yang menderita dan kaum pemilik alat-alat produksi yang mengalamai
surplus, keringat dan tenaga yang di
keluarkan oleh kaum buruh sehingga dapat disimpulkan jika kondisi yang
mempengaruhi aliran marxis ini adalah
pertama munculnya tekanan
struktural yang kuat terhadap individu kedua, kondisi industri yang membawa
dalam alienasi.
Marx
adalah seorang yang humanis. Hatinya terluka melihat poenderitaan terhadaop kaum buruh yang
dieksploitasi oleh kaum kapitalistik.
Rasa kemanusiaan itu yang yang mendorong
marx untuk mencetuskan keinginan untuk
merubah tatanan kapitalistik menjadi
sosialistik
3. Aliran
Filsafat yang
Mempengaruhi Marx
Marx
dipengaruhi oleh sejumlah aliran filsafat
yang berkembang saat itu. Karl marx
sangat tertarik dengan pemikiran heggel
tentang idialisme spiritualisme dan dialektika yang dikembangkan oleh
heggel. Dipihak lain dia juga dipengaruhi oleh
pikiran-pikiran materealisme dari
feurbach. Spiritualisme hegel sebagai aliran filsafat besar di jerman mempengaruhi msaa muda karl marx, hegel berpandangan bahwa
evolusi masyarakat dan manusia dilandasi
oleh proses dialektika antara tesis
melawan antitesis dalam hal ini hegel menafsirkan bahwa terma penyangkalan atau
negativitas untuk menggambarkan keadaan
yang menyedihkan akibat ketertutupan, kenestapaan dan kesengsaraan.
Negativitas merupakan keadaan yang
bertolak belakang dengan positivitas yang ditandai dengan harmoni kemapanan ,
keseimbangan, dan kebebasan dalam hal ini hegel mencoba menyadarkan bahwa
positivitas itu hanya bermakna karena dilatar belakangi oleh negatifitas.
Pemikiran
marx juga dipengaruhi oleh feuerbach yang berpendapat bahwa manusia dlam inti hakikatnya ditentukan oleh materialisme
Cemboyan yang terkenal dari filosof ini
adalah homo homini deus, manusia itu Alloh untuk sessama manusia. Meski feurbach menerima dialektika
namun ia menolak ajaran hegel yang bercorak spiritualisme menjadi filsafat yang bercorak materealisme. Feurbach sangat co cern
terhadap otoritas manusia sehingga ia
tidak mengajak untuk membayangkan kehadiran tuhan . bayang-bayang keberadaan
tuhan itu telah mengasingkan manusia itu
sendiri. Namun demikian dia masih menghargai agama , akan tetapi pengelolaan agama di sini haruslah di tempatkan sebagai sumber ajaran tentang manusia. Betapaun
fikiran feurbach ini kemudian menyuburkan
gagasan –gagasan sekuler dan bahkan ateisme namun pandangannnya mengenai
materealisme kemudian memberikan
jalan bagi perkembangan pemikiran dialektika materialisme karl marx.
Pemikiran marx dapat dipahami melalui karyanya pada masa muda maupun
setelah dewasa, marx adalah juga seorang filosof yang menyatakan bahwa manusia mempunyai perbuatan
nya masing-masing yang dapat
menjadi sebuah kekuatan yang melawan
dirinya sendiri memperbudaknya sehingga ia gagal menjadikannnya sebagai kontrol bagi dirinya sendiri.
4. Konteks
Sosial yang Mendasari
Perspektif
yang lahir pada saat terjadi krisis
sosial sebagai akibat munculnya revolusi
industri. Pikiran awal marx dipengaruhi
oleh adanya industrialisasi abad ke 19. Yang telah melahirkan fenomena yang
bertolak belakang antara buruh yang menderita dan kaum pemilik alat-alat produksi yang mengalamai
surplus, keringat dan tenaga yang di
keluarkan oleh kaum buruh sehingga dapat disimpulkan jika kondisi yang
mempengaruhi aliran marxis ini adalah
pertama munculnya tekanan
struktural yang kuat terhadap individu kedua, kondisi industri yang membawa
dalam alienasi.
Marx
adalah seorang yang humanis. Hatinya terluka melihat poenderitaan terhadaop kaum buruh yang
dieksploitasi oleh kaum kapitalistik.
Rasa kemanusiaan itu yang yang mendorong
marx untuk mencetuskan keinginan untuk
merubah tatanan kapitalistik menjadi
sosialistik
5. Aliran
Filsafat yang
Mempengaruhi Marx
Marx
dipengaruhi oleh sejumlah aliran
filsafat yang berkembang saat itu. Karl
marx sangat tertarik dengan pemikiran heggel
tentang idialisme spiritualisme dan dialektika yang dikembangkan oleh
heggel. Dipihak lain dia juga dipengaruhi oleh
pikiran-pikiran materealisme dari
feurbach. Spiritualisme hegel sebagai aliran filsafat besar di jerman mempengaruhi msaa muda karl marx, hegel berpandangan bahwa
evolusi masyarakat dan manusia dilandasi
oleh proses dialektika antara tesis
melawan antitesis dalam hal ini hegel menafsirkan bahwa terma penyangkalan atau
negativitas untuk menggambarkan keadaan
yang menyedihkan akibat ketertutupan, kenestapaan dan kesengsaraan. Negativitas merupakan keadaan yang bertolak belakang
dengan positivitas yang ditandai dengan harmoni kemapanan , keseimbangan, dan
kebebasan dalam hal ini hegel mencoba menyadarkan bahwa positivitas itu hanya
bermakna karena dilatar belakangi oleh
negatifitas.
Pemikiran marx
juga dipengaruhi oleh feuerbach yang berpendapat bahwa manusia dlam inti hakikatnya ditentukan oleh
materialisme Cemboyan yang terkenal dari
filosof ini adalah homo homini deus, manusia itu Alloh untuk sessama manusia. Meski feurbach menerima dialektika
namun ia menolak ajaran hegel yang bercorak spiritualisme menjadi filsafat yang bercorak materealisme. Feurbach sangat co cern
terhadap otoritas manusia sehingga ia
tidak mengajak untuk membayangkan kehadiran tuhan . bayang-bayang keberadaan
tuhan itu telah mengasingkan manusia itu
sendiri. Namun demikian dia masih menghargai agama , akan tetapi
pengelolaan agama di sini haruslah di tempatkan sebagai sumber ajaran tentang manusia. Betapaun
fikiran feurbach ini kemudian menyuburkan
gagasan –gagasan sekuler dan bahkan ateisme namun pandangannnya mengenai
materealisme kemudian memberikan
jalan bagi perkembangan pemikiran dialektika materialisme karl marx.
Pemikiran marx dapat dipahami melalui karyanya pada masa muda maupun
setelah dewasa, marx adalah juga seorang filosof yang menyatakan bahwa manusia mempunyai perbuatan
nya masing-masing yang dapat
menjadi sebuah kekuatan yang melawan
dirinya sendiri memperbudaknya sehingga ia gagal menjadikannnya sebagai kontrol bagi dirinya sendiri.
6. Asumsi
Yang Mendasari Teori Marx
Teori
konflik yang berakar dari marx dibangun atas dasar asumsi-asumsi bahwa
a) Perubahan
merupakan gejala yang melekat pada setiap masyarakat
b) Konflik
adalah gejala yang selalu melekat di dalam setiap masyarakat
c) Setiap
unsur dalam masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya disintregrasi dan
perubahan sosial
d) Setiap
masyarakat terintregasi di atas penguasaan atau dominasi yang dilakukan oleh
sejumlah orang terhadap sejumlah orang lainnya
Dari
asumsi dasar itu teori konflik kemudian mengajukan proposi yang dapat
dielaborasi menjadi sebuah strategi konflik yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Kehidupan
sosial pada dasarnya merupakan arena konflik diantara dan di dalam
kelompok-kelompok yang bertentangan
2. Sumber-sumber
daya ekonomidan kekuasaan politik merupakan hal yang penting yang diperebutkan
oleh berbagai kelompok
3. Aibat
dari tipikal itu memunculkan pembagian masyarakat menjadi kelompok determinan
secara ekonomi dan kelompok yang tersubordinasi
4. Pola-pola
dasar suatu masyarakat sangat ditentukan oleh pengaruh sosial dari kelompok
yang secara ekonomi merupakan kelompok yang determinan
5. Kelompok
dan konflik sosial di dalam dan diantara berbagai masyarakat melahirkan
kekuatan-kekuatan yang menggerakkan perubahan sosial.
6. Karena
konflik merupakan ciri dasar kehidupan sosial maka perubahan masyarakat menjadi
hal yang umum dan sering terjadi
Menurut
karl marx masyarakat terdiri atas kekuatan yang mendorong perubahan sosial
sebagai konsekuensi dari ketegangan dan perjuangan hidup. Menurut nya kekuatan
motivasi dalam sejarah adalah hal-hal yang menempatkan manusia berhubungan
dengan orang lain dalam perjuangan terus menerus untuk memenangkan
pertarungannya dengan alam.
Manusia
merupakan binatang yang tidak pernah puas. Ketika kebutuhan primer telah
tercukupi, maka manusia kemudian terdorong untuk memunculkan kebutuhan baru,
dan pemenuhan kebutuhan baru itu kemudian menjadi titik awal gerakan sejarah.
Kebutuhan baru terus berkembang, ketika sarana-sarananya terpenuhi dan
memungkinkannya untuk menutup kebutuhan-kebutuhan yang terdahulu
Marx
mengikuti Montesquieu dan juga Hegel, yang membawanya untuk peduli terhadap
pandangan bahwa masyarakat merupakan satu kesatuan menyeluruh. Paradigma fakta
sosial, sebuah prespektif yang menaruh perhatian pada pandangan masyarakat
bukan sebagai agregat individu melainkan sebagai sebuah keseluruhan, dan ia
adalah sebuah realitas yang dapat diobservasi dan diukur. Karena itu,
teori-teorkonflik banyak yang menggunakan metode kuantitatif. Dengan
menggunakan unit analisis pertentangan antar kelas, maka perspektif marx ini
lebih banyak beroperasi dalam ranah obyektif.
KONSEP MARX TENTANG BODY AND MIND
Menurut
marx, manusia adalah subjek sejarah. Jadi manusia menentukan sejarahnya
sendiri, yang dikerjakan melalui kerja mereka.
Dalam pandangan marx, kesadaran
tidak pernah lain daripada eksistensi yang sadar, dan eksistensi manusia adalah
proses hidup yang sebenarnya. Kenyataan material bukanlah produk jiwa-dunia,
tetapi produk jiwa itu sendiri adalah produk kenyataan material yang dipandang
sebagai refleksi dari hubungan material. Bukanlah kesadaran yang menentukan
hidup, melainkan hiduplah yang menentukan kesadaran. Jadi, pemahaman atas
manusia itu, dalam hal ini didasarkan kepada produk yang mereka hasilkan, baik
produk dalam arti obyek yang mereka produksi maupun dalam arti bagaimana mereka
melakukan proses produksi. Dengan demikian definisi ndan eksistensi individu
tergatung kepada syarat-syarat produksi atau obyek metrial.
Dalam pandangan demikian, marx
menempatkan hubungan dan cara-cara produksi sebagai bangunan bawah, sedangkan
sistem ekonomi, sosial, politik, budaya, kesenian, pendidikan, hukum, bahasa
dan berbagai bentuk kesadaran sejarah merupakan bangunan atas. Bangunan atas
apakah itu agama, pendidikan, negara, hukum, bahasa dan berbagai bentuk
kesadaran sejarah lainnya sepenuhnya ditentukan oleh bangunan bawah. Sehingga
bangunan atas bukan merupakan realitas tersendiri melainkan sebuah refleksi
dari kepentingan produksi atau kondisi material. Dari sinilah marx
disebut-sebut sebagai pemikir dialektika materialistik, yang dalam hal ini marx
yang menyebut bahwa materi ata body lebih menentukan mind dan bukan mind yang
menentukan body.
DIMENSI DAN KONSEPSI DASAR TEORI MARX
Dalam
analisis teori itu analisanya lebih diarahkan kepada tiga persoalan pokok
yaitu:
a) Kepentingan
dasar yang selalu dimiliki oleh setiap orang,
b) Kekuasaan
sebagai inti struktur dan hubungan sosial serta kepada hasil perjuangan meraih
kekuasaan tersebut
c) Nilai
dan ide bukan sebagai alat mendefmisikan identitas dan tujuan masyarakat
keseluruhan, melainkan ditempatkan sebagai senjata konflik yang digunakan
berbagai kelompok untuk mencapai tujuan mereka.
Marx menjelaskan bahwa
sejarah manusia tiada lain adalah sejarah perjuangan kelas.
Manusia yang bebas dengan budak, buruh, dan majikan, tuan dan hamba, penekan
dan yang ditekan, berada dalam posisi saling berhadapan secara terus menerus
dan tak terelakkan, muncul dan tenggelam, berbenturan secara terbuka satu sama
lain baik dalam pembentukan masyarakat melalui revolusi maupun kehancuran atas
dasar konflik kelas. Perjuangan kelas itu berlangsung dalam 3 periode peradaban
(sejarah) yakni:
1. Perbudakan
(slavery)
2. Feodalisme
dan
3. Kapitalisme
Marx
memandang bahwa masyarakat kapitalis terbagi dalam sub-struktur dan
superstruksur. Superstruktur tiada lain merupakan reproduksi dari struktur
kelas, yng mencakup ideologi, negara, pendidikan, filsafat, moralitas, hukum
dan seterusnya. Sedangkan superstruktur digambarkan di dalamnya mengandung
struktur kelas yang merupakan fungsi dari hubungan produksi di satu pihak dan
di lain pihak mengandung kekuatan produksi.
PERKEMBANGAN KAPITALISME
Marx
memandang adanya serangkaian tahap dalam perkembangan kehidupan masyarakat yang
kompleksitas teknologinya semakin meningkat dari tahap masyarakat pemburu primitif
ke masyarakat industrialis modern. Setiap tahap memiliki “mode produksi: yang
cocok untuk tahap tersebut.
Marx
memandang kapitalisme sebagai salah satu tahap dari perkembangan dan perubahan.
Ia berkeyakinan bahwa pada akhirnya keruntuhan kapitalisme dan kemunculan
komunisme akan menjadi kenyatan yang sama sekali tidak bisa ditolak, terlepas
dari adanya kenyataan tersebut.
Menurut
marx dalam hal ini bahwa perkembangan
teknologi menimbulkan dua kelas masyarakat, yaitu kelas yang terdiri dari
sejumlah kecil orang yang memiliki modal sehingga menguasai alat-alat produksi
yang disebut kelas bojuis, dan kelas yang terdiri dari orang yang tidak
memiliki modal atau alat-alat produksi atau kelas proletar.
Karl
Marx dalam tulisannya Wages Of Labor ,
mengungkap pertarungan antara pemilik modal dan pekerja yang tidak menjadi
pemilik modal, dengan menyatakan:
Mereka
yang memiliki modal dan alat-alat produksi menentukan upah para pekerja.
Penentuan upah itu melewati suatu perjuangan, tarik menarik antara pemilik modal
dengan pekerja. Kemenangan sudah barang tentu mudah dipastikan, yaitu di tangan
pemilik modal. Pemilik modal dapat hidup lebih lama tanpa pekerja, sementara
kaum pekerja tidak mungkin hidup tanpa pemilik modal. Kumpulan para pemilik
modal adalah suatu yang biasa dan efektif, tetapi kumpulan para pekerja
dianggap membahayakan dan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan para
pemilik modal. Lebih dari itu, tuan tanah dan pemilik modal dapat menambah
kekayaan dari keuntungan dari usaha industri, sedangkan pekerja tidak
memperoleh keuntungan maupun memiliki modal yang bisa menambah penghasilan dari
keterlibatannya dalam kerja industri.
Karena
itu, marx kemudian berusaha mengubah sistem kapitalisme kepada sosialisme
adalah sama dengan usaha mengubah hakikat manusia yang individualistik atau
serakah menjadi manusia sosial.
MASYARAKAT INDUSTRI DAN
PENDIDIKAN
Menurut Marx, masyarakat berkembang
sesuai dengan tingkat penguasaan teknologi.dan masyarakat berada dalam era
globalisasi.Karakter budaya antara lain adalah
a. Institusi
tempat aktivitas pekerjaan dilakukan dengan diorganisasikan tumbuh berkembang
semakin kompleks
b. Jumlah unit organisasi pekerja dikurangi, produksi dikonsentrasikan
c. Dalam kehidupan ekonomi, tenaga kerja terutama di sebar dalam tiga sector, produksi primer, tambang, perkebunan, perikanan, sektor produksi sekunderdan sektor jasa profesi.
d. Negara institusi pemerintah cenderung mengembangkan wilayah legitimasi dan tanggungjawabnya, terutama kewilayah ekonomi.
e. Dalam pembagian kerja diintensifkan baik di bidang produksi jasa dan profesi dengan ciri spesialisasi yang mengedepan.
f. Teknik baru di semua wilayah masyarakat terutama diikuti munculnya model tenaga kerja baru peranan baru dimasyarakat.
g. Perubahan dalam teknologi terutama didasarkan kepada penerapan ilmu pengetahuan ilmiyah kedalam wilayah produksi dan mendorong terjadinya perubahan di bidang sosial dan ekonomi.
h. Taraf perubahan cepat dan menciptakan masalah tertentu dalam mempersiapkan rekrutmen peran dan stataus baru di wilayah ekonomi
i. Peningkatan output produktivitas menjadi tujuan dari motivasi kerja ekonomi, kesejahteraan dan kekayaan di tentukan oleh sektor produksi
j. Spesialisasi produksi tumbuh secara proposional dalam hal ini pembagian kerja berjalan semakin intensif
k. Kesemua itu tumbuh dalam kehidupan pasar,
l. Kota kecil dan kota besar tumbuh berkembang diseratai dengan perkembangan penduduk yang terus membengkak
m. Kebutuhan konsumsi energi minyak dan gas dan bahan material lainnya meluas disertai masalah ekologi yang ditimbulknnya
n. Administrasi industri, ekonomi dan perkotaan,birokrasi yang yang kompleks,hanya busa berjalan jika diselenggarakan berdasarkan acuan yang jelas
o. Pendidikan bagi masyarakat luas dengan standar tertentu
p. Dalam kaitan dengan perkembangan birokrasi secara keseluruhan dan perluasan pendidikan kedalam sistem pendidikan,menciptakan birokrasi pendidikan yang semakin kompleks
q. Semua jenis komunikasi dilakukan secara efisien
r. Media komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses sosialisasi.
b. Jumlah unit organisasi pekerja dikurangi, produksi dikonsentrasikan
c. Dalam kehidupan ekonomi, tenaga kerja terutama di sebar dalam tiga sector, produksi primer, tambang, perkebunan, perikanan, sektor produksi sekunderdan sektor jasa profesi.
d. Negara institusi pemerintah cenderung mengembangkan wilayah legitimasi dan tanggungjawabnya, terutama kewilayah ekonomi.
e. Dalam pembagian kerja diintensifkan baik di bidang produksi jasa dan profesi dengan ciri spesialisasi yang mengedepan.
f. Teknik baru di semua wilayah masyarakat terutama diikuti munculnya model tenaga kerja baru peranan baru dimasyarakat.
g. Perubahan dalam teknologi terutama didasarkan kepada penerapan ilmu pengetahuan ilmiyah kedalam wilayah produksi dan mendorong terjadinya perubahan di bidang sosial dan ekonomi.
h. Taraf perubahan cepat dan menciptakan masalah tertentu dalam mempersiapkan rekrutmen peran dan stataus baru di wilayah ekonomi
i. Peningkatan output produktivitas menjadi tujuan dari motivasi kerja ekonomi, kesejahteraan dan kekayaan di tentukan oleh sektor produksi
j. Spesialisasi produksi tumbuh secara proposional dalam hal ini pembagian kerja berjalan semakin intensif
k. Kesemua itu tumbuh dalam kehidupan pasar,
l. Kota kecil dan kota besar tumbuh berkembang diseratai dengan perkembangan penduduk yang terus membengkak
m. Kebutuhan konsumsi energi minyak dan gas dan bahan material lainnya meluas disertai masalah ekologi yang ditimbulknnya
n. Administrasi industri, ekonomi dan perkotaan,birokrasi yang yang kompleks,hanya busa berjalan jika diselenggarakan berdasarkan acuan yang jelas
o. Pendidikan bagi masyarakat luas dengan standar tertentu
p. Dalam kaitan dengan perkembangan birokrasi secara keseluruhan dan perluasan pendidikan kedalam sistem pendidikan,menciptakan birokrasi pendidikan yang semakin kompleks
q. Semua jenis komunikasi dilakukan secara efisien
r. Media komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam proses sosialisasi.
Karakteristik
di atas dapat di atas dapat dielaborasi lebih detail.Misalnya peningkatan terus
menerus jumlah perusaan,dan berimplikasi penyusutan jumlah mereka yang bekerja
dirumah.Pelajaran yang bidsa dipetik dari perkembangan seperti tergambar di
atas adalah bahwa masyarakat ekonomi industri menuntut secara terus menerus
proposi yang tinggi terhadap tenaga kerja nyang memiliki kualifikasi dan
kapabelitas yang tinggi. Salah satu hal penting arti perkembangan masyarakat
industri bagi penidikan adalah tidak berlaku lagi dalam pandangan bahwa hanya
ada sejumlah kecil jenis kemampuan yang ada di masyarakat.Memang selama ini
pendidikan dihadapkan kepada kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas.
Kebutuhan masyarakat akan pendidikan dalam ekonomi masyarakat industri berakar pada dua kenyataan,yaitu kebutuhan ekonomi dan keinginan generasi muda sekaligus keinginan para orang tua mereka. Dengan latar belakang seperti itulah dapat dimaklumi mengapa belakangan terjadi ledakan pendidikan ,karena pendidikan telah berubah menjadi membutuhkan
faktor penentu dalam kehidupan masyarakat.Pendidikan di sisi lain dibutuhkan karena alasan kebutuhan sebagian masyarakat untuk mendapatkan status dengan sebagai privelese yang menyertainya dalam kehidupan. Hal ini itu terjadi karena beberapa alasan,antara lain karena pendidikan mau tidak mau meningkatkan kualitas output yang bisa diberikan oleh tenaga pendidik.Nilai –nilai dan norma masyarakat yang berkembang lalu menmpatkan mereka yang berkesadaran literasi tinggi dalam posisi yang lebih baik,yang kemdian mendorong mereka untuk mendapatkan pendididkan tinggi. Kebutuhan akan aspekteknk dalam masyarakat industri cukup mudah memberi penjelasan mengenai kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan,semakin cepat perubahan teknologi yang diperlukan untuk menopang kehidupan masyarakat ,semakin tinggi pula kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan
Kebutuhan masyarakat akan pendidikan dalam ekonomi masyarakat industri berakar pada dua kenyataan,yaitu kebutuhan ekonomi dan keinginan generasi muda sekaligus keinginan para orang tua mereka. Dengan latar belakang seperti itulah dapat dimaklumi mengapa belakangan terjadi ledakan pendidikan ,karena pendidikan telah berubah menjadi membutuhkan
faktor penentu dalam kehidupan masyarakat.Pendidikan di sisi lain dibutuhkan karena alasan kebutuhan sebagian masyarakat untuk mendapatkan status dengan sebagai privelese yang menyertainya dalam kehidupan. Hal ini itu terjadi karena beberapa alasan,antara lain karena pendidikan mau tidak mau meningkatkan kualitas output yang bisa diberikan oleh tenaga pendidik.Nilai –nilai dan norma masyarakat yang berkembang lalu menmpatkan mereka yang berkesadaran literasi tinggi dalam posisi yang lebih baik,yang kemdian mendorong mereka untuk mendapatkan pendididkan tinggi. Kebutuhan akan aspekteknk dalam masyarakat industri cukup mudah memberi penjelasan mengenai kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan,semakin cepat perubahan teknologi yang diperlukan untuk menopang kehidupan masyarakat ,semakin tinggi pula kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan
PENDIDIKAN DAN KAPITALISME LANJUT
Tulisan Samuel Bowless (Unequal educatation and the Repproction of
the social Division of Labor) sebagai contoh dari penerapan perspektif
konflik dalam melekukan kajian tentang institusi pendidikan,khususnya di
Amerika Serikat notabene dikenal sebagai Negara yang kini dikenal sebagai pusat
perkembangan kapitalisme tingkat lanjut . Bowless meliaht perkembangan
pendidikan merupakan implikasi dan perkembangan kapitalisme tingkat
lanjut.kapitalis sendiri membutuhkan tenaga kerja yang memiliki disiplin dan
keahlian yang tinggi,kapitalis meningkatkan derajat dan kualitas perubahan
teknologi.
Kapitalisme telah menimbulkan dampak
yang tidak menguntungkan bagi institusi keluarga dan gereja(agama) kedua
institusi itu tidak lagi dapat menjalnkan fungsinya sebagi agen
sosilisasi.Dalam situasi seperti itu,kapitalisme sebenarnya menciptakan situasi
yang dampaknya bisa tidak produktif bahkan destruktif bagi dirinya..
Penyelesaian dari semua masalah tersebut diatas dilakukan dengan cara
menyelenggarakan pendidikan missal. Kebijakan wajib belajar dapat menyelesaikan
sebagaian dari permasalahan penting,yang kesemuanya dilakukan untuk kepentingan
kelas kapitalis. Pertama pendidikan masyrakat dapat menyediakan tenaga kerja
yang kemampuan kognitif,intelektual dan keahlian atau skill yang diperlukan oleh ekonomi kapitalis,kedua ,pendidikan
dapat menyediakn tenaga kerja yang telah mempelajari nilai nilai dan prilaku
yang kondusif untuk membangun tenaga produktif. Ketiga juga dapat mengajarkan
kesetiaan kepada Negara dan kepatuhan
kepada hokum.Sekolah kemudian dapat menyediakan tenaga kerja yang siap
memiliki kemaun dan kemampuan kepada ekonomi kapitalis.
Dalam kajiannya,Bowless masuk
setahap lebih lanjut,dia berpendapat bahwa sistem pendidikan masal yang
dikembangkan bukan saja bisa memberikan tenaga terampil dan tenaga kerja yang
memiliki komitmen tetapi juga melegitimasi ketimpangan pembagian kerja di
kelangan pekerja. Guru dengan demikian memiliki tugas yang tidak ringan ia
harus berjuang keras secara terus menerus menegakkan disiplin dan mendorong
siswa agar mau belajar. Waller menggambarkan mekanisme yang sering dilakukan
guru dalam menciptakan control sosial,dalam meningkatkan peraturan membangun
kepercayaan diri antara lain melalui perintah,hikuman,manejemen,memperlihatkan
watak,dan pesan-pesan emosional.jadi ranking dan hasil ujian menjadi sesuatu
yang penting dalam mekanisme coercion.S ebagian dikemukakan Waller yang terjadi
kemudian bukankah consensus nilai-nilai tetapi coertion atau paksaan dalam
upaya membangun dasar-dasar tertib dalam kelas.dia yakin bahwa terjadi konflik
kepentingan guru dan murid dan mereka terlibat dalam suasana saling berhadapan
secara terus menerus.
PENDIDIKAN, STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KLAS
Teori kelas Marx ini berangkat dari
pemikiran bahwa: “sejarah dari segala bentuk masyarakat atau sejarah peradaban
umat manusia dari dulu hingga sekarang adalah sejarah pertikaian antar golongan
atau antar kelas”. Bagi Marx, dasar dari sistem stratifikasi tergantung pada
hubungan kelompok-kelompok manusia terhadap sarana produksi. Mereka yang
disebut kelas dalam hal ini adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai
fungsi dan tujuan yang sama dalam
organisasi produksi. Dalam konteks masyarakat kapitalis, Marx membedakan dua
kelas sosial, yaitu kelas borjuis dan kelas proletar. Kelas borjuis yaitu kelas
yang pemilik modal dan menguasai alat-alat produksi sedangkan kelas proletar
yaitu kelas pekerja yang hidupnya sangat tergantung pada kaum pemilik modal
yang mempekerjakan serta yang mengusai mereka. Kelas borjuis dapat bertahan
hidup tanpa bantuan kelas proletar, namun hal tersebut tidak berlaku sebaliknya
klas proletar tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan klas borjuis. Dalam hal
ini klas proletar mencoba melepaskan
diri dari ketergantungan terhadap kelas borjuis dengana cara mendapat pendidikan.
Disinilah kemudian pendidikan dipandang sebagai arena perjuangan antar kelas.
Oleh karena itu, dalam hal ini penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa
pendidikan itu penting untuk mewujudkan masyarakat yang baru tanpa penindasan.
Dalam struktur pendidikan itu sendiri, reformasi kurikulum diperlukan untuk
mendukung perjuangan kelas. Dalam hal ini guru mengajak siswa untuk sadar bahwa
perjuangan kelas itu diperlukan. Pembelajaran di kelas dilakukan dengan metode
enquiry kritis.
Dengan memandang pendidikan sebagai
arena perjuangan kelas membawa dampak implikasi sebagai berikut:
1. Implikasi
terhadap cara pandang mendefinisikan pendidikan. Dalam hal ini pendidikan
dianggap sebagai kepanjangan dari
kelompok dominan.
2. Penetapan
prioritas pendidikan. Dalam hal ini kebijakan dan proses pendidikan harus dapat
memutus hubungan dengan budaya kelompok dominan.
3. Implikasi
terhadap strategi pendidikan harus menanamkan ideologi pembebasan.
PENDIDIKAN DAN REPRODUKSI SOSIAL
Pendidikan sangat erat kaitannya
dengan reproduksi sosial, yakni bagaimana masyarakat tersebut ditata, disusun
dan ditumbuh kembangkan. Dalam pandasngan Marxis, pendidikan dianggap sebagai
produk kelas borjuis dimana kelas borjuis mampu mengendalikan seluruh proses
yang ada dalam sistem pendidikan tersebut. Sehingga, kelas borjuis akan tetap
mampu mengontrol kelas proletar. Dengan kata lain, masyarakat dalam reproduksi
sosialnya tetap dikendalikan kaum borjuis. Disisi lain, pemikiran Weberian
menganggap bahwa dalam sebuah proses menuju kenaikan status, diperlukan sebuah
teknik atau cara yang disebut sebagai credentialism. Kaitanya dengan pendidikan
sebagai arena konflik, perjuangan kelas melalui sistem pendidikan akan sia-sia
selama tidak merubah sistem politik dan sistem ekonomi. Hal ini dikarenakan
perjuangan kelas muncul berakar dari kesenjangan sosial sebagai akibat dari
kesenjangan ekonomi.
Dalam teori
konflik, akan selalu terdapat konflik, dikarenakan adanya perbedaan akses
kehidupan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Hal ini dibenarkan dengan
adanya data statistik tahun1992 yang menunjukkan bahwa individu yang memiliki
pendapatan yang tinggi akan lebih mudah dalam mengakses pendidikan. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubugan atau korelasi antara kemampuan ekonomi
seseorang dengan akses terhadap pendidikan.
Konflik akan selalu terjadi seiring
dengan perbedaan individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan
kebutuhan hidup selalu didominasi oleh kelas borjuis yang degan mudah
mendapatkan akses dalam pemenuhan kebutuhan hidup tersebut. Dalam dunia
pendidikan, para teoritisi konflik menganggap bahwa negara merupakan penguasa
pendidikan, dimana negara yang mengatur seluruh aspek yang ada dalam
pendidikan. Tidak terkecuali juga menciptakan regulasi guna melegitimasi
hak-hak kelas borjuis. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab adanya dunia
pendidikan yang justru menciptakan ketidak adilan dalam masyarakat. Di sekolah,
adanya status quo siswa sangat diterapkan. Adanya pengelompokan siswa yang
berasal dari kelas proletar dan juga siswa dari kelas borjuis sangat nyata terjadi.
Selain itu, guru juga dapat menciptakan adanya ketimpangan dimana tidak jarang
terdapat guru yang mengajarkan bahwa pengalaman dunia pendidikan di rumah.
Misalnya dengan anjuran bimbingan belajar, memberikan tugas belajar rumah yang
cukup banyak, mengurungai waktu belajar di sekolah dengan rapat-rapat,
pertemuan, dan sebagainya. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan dimana tidak
semua orang tua siswa merupakan tergolong kelas menengah ataupun kelas borjuis.
Terdapat juga orang tua siswa yang tergolong kelas proletar atau bahkan sangat
miskin. Hal ini menyebabkan minimnya siswa tersebut untuk belajar dirumah
ataupun mengikuti bimbingan belajar khusus dikarenakan selalu sibuk membantu
orang tua guna memenuhi kebutuhan hidup. Selain guru, adanya intervensi siswa
yang tergolong kelas borjuis ataupun juga badan-badan atau unit siswa di
sekolah dapat juga menyebabkan ketimpangan dunia pendidikan terjadi. Misalnya
dengan adanya study tour atau kunjungan belajar ke intansi ataupun
sekolah-sekolah yang lebih maju dianggap sengat memberatkan siswa dari klas
proletar yang kesulitan dalam perekonomianya. Inilah yang kemudian teori
konflik menganggap bahwa dunia pendidikan tidak luput dari konflik antar kelas,
yang akan selalu menciptakan ketimpangan sosial. Dunia pendidikan yang dianggap
mampu sebagai solusi bagi perjungan kelas, justru dianggap sia-sia, dikarenakan
terdapat adanya sistem pendidikan yang sangat kuat yang didominasi oleh
peran-peran klas borjuis.
Teori
konflik dalam dunia pendidikan, sangat jelas dalam menjelaskan konflik sosial
yang terdapat dalam pendidikan. Namun, teori konflik tidak dapat menjelaskan
adanya sebuah solusi ataupun peluang dari adanya konflik tersebut. Teori
konflik terlalu berfokus pada konflik yang terjadi dan juga menegaskan sistem
kelas yang ada yang harus diterima oleh individu, tanpa menjelaskan adanya
solusi yang ditawarkan untuk mengatasi ketimpangan yang terjadi. Hal ini
dikarenakan sikap pesimis yang ditanamkan oleh teori konflik kepada individu
atau siswa bahwa individu tersebut dihadapkan pada kenyataan secara structural
terkait dengan peran dan status sosial di masyarakat.
NEO – MARXIS
Teori konflik muncul sebagai reaksi atas teori
fungsionalisme struktural yang kurang memperhatikan fenomena konflik di dalam
masyarakat. Asumsi dasar teori ini ialah bahwa semua elemen atau unsur
kehidupan masyarakat harus berfungsi atau fungsional sehingga masyarakat secara
keseluruhan bias menjalankan fungsinya dengan baik. Namun demikian, teori ini
mempunyai akar dalam karya Karl Marx di dalam teori sosiologi klasik dan
dikembangkan oleh beberapa pemikir.Teori konflik adalah satu
perspektif di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem
sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai
kepentingan yang berbeda-beda dimana komponen yang satu berusaha untuk
menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh
kepentingan sebesar-besarnya.Pada dasarnya pandangan teori konflik tentang
masyarakat sebetulnya tidak banyak berbeda dari pandangan teori funsionalisme
structural karena keduanya sama-sama memandang masyarakat sebagai satu sistem
yang tediri dari bagian-bagian. Perbedaan antara keduanya terletak dalam asumsi
mereka yang berbeda-beda tentang elemen-elemen pembentuk masyarakat itu. Menurut
teori fungsionalisme struktural, elemen-elemen itu fungsional sehingga
masyarakat secara keseluruhan bisa berjalan secara normal. Sedangkan teori
konflik, elemen-elemen itu mempunyai kepentingan yang berbeda-beda sehingga
mereka berjuang untuk saling mengalahkan satu sama lain guna memperoleh
kepentingan sebesar-besarnya. Label Marxisme masih layak dikenakan kepada para
eksponen yang membangun teori alternatif itu , karena mereka semua berangkat
dari asumsi dasar yang ditawarkan oleh teori konflik. Beberapa perspektif itu
kemudian mendapatkan tambahan label masing-masing bahkan secara tekstual tidak
menyebut Marxisme akan tetapi membangun perspektif yang lebih kritis atas dasar
pandangan konflik Marxian. Varian-varian Neo Marxis itu dapat dikonstruksikan
menadi sebagai :
1.HELEGAN-MARXIST
Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap
kegagalan ramalan Karl Marx yang
menyatakan bahwa kapitalisme menggali kuburannya sendiri. Ramalan ini
dimuculkan ketika kapitalisme memasuki awal perkembangannya. Pertama-tama yang
dilakukan para penganut Hegelian-Marxis adalah menolak konsep dialektika
materialistis dari hubungan subyektif dan objektif dalam kehidupan sosial yang
deterministik. Mereka lalu menganjurkan untuk menaruh perhatian pada faktor subyektif, kesadaran ,
atau ide. Faktor struktural diakui memiliki pengaruh , tetapi faktor
subyektif-individual dan juga kurtural
tidak kalah berpengaruh. Oleh karena itu , seperti tampak pada kalangan
pemikir Mahzab FrankFurt , perspektif ini juga mengadopsi rasionalitas yang
diajarkan Weber yang mereka sebut reason. Meski menolak dialektika
materialistis , akan tetapi dalam menjelaskan fenomena perspektif ini masih
tertarik pada model penjelasan historis. Oleh karena itu , prinsip-prinsip
dialektis tetap dikembangkan , meskipun proses dialektika itu tidak lagi secara
langsung dalam ranah materi , tetapi juga dalam ranah spiritual , ide dan
kesadaran individu. Mereka berargumen bahwa seperti juga materi , kesadaran
memiliki realitas yang nyata dan tidak kalah menentukan (konstitutif) dibanding
realitas material.
2.
Mazhab Frankfurt
Di dalam perspektif
Neo-Marxis , muncul mazhab Frankfurt yang juga dikenal sebagai penganut
Teori Kritik Masyarakat. Mahzab ini bermula dari sekelompok cendekiawan yang
tergabung dalam Institute for Social Research yang didirikan Universitas
Frankfrut ,di Jerman tahun 1923. Latar belakang sosial yang mendasari munculnya
Mahzab frankfurt dapat dijelaskan secara ringkas. Kelompok ini kecewa terhadap
revolusi Bolshevik di Rusia yang berhasil namun dengan bayaran atau ongkos
sosial yang mahal karena dilakukan melalui pertumpahan darah. Dia juga
menyaksikan perpecahan kaum buruh , buruh radikal yang pro revolusi Bolshevik
dan buruh moderat tergabung dalam Partai Sosialis. Sejumlah pemikir yag berasal
dari kelas menengah dan menikmati kelimpahan ekonomi itu melarikan diri dari
Jerman ke Amerika pada tahun 1930-an , karena pandangan politiknya sangat
kritis , sehingga menghadapkan lembaga penenlitian yang mereka bangun mengalami
kesulitan. Nama Jurgen Habermas amat dikenal dikelompok ini. Pemikir muda
Frankfurt School yang lahir di Dusseldorf tahun 1929 ini sudah menjadi prifesor
pada usia 32 tahun – usia yang masih muda , apalagi diukur dari tradisi
akademik di Jerman. Kelompok ini tampak cenderung untuk tidak menjadikan
radikalisme sebagai alternatif solusi. Oleh karena itu , meski sosialisme tetap
menjadi pilihan solusi terhadap krisis yang ditimbulkan oleh mode produksi
kapitalisme , namun menghindari solusi radikal , sebuah solusi yang sebenarnya
sudah dirintis oleh George Luckas maupun Antonio Gramsci. Akar pemikiran mahzab
ini dapat ditelusuri dari karya Hegel dan Karl Marx. Pemikiran Frankfurt School
ini banyak diminati kalangan muda teori kiri. Mereka sangat berhutang kepada
Karl Marx , terutama dalam membahas pentingnya memahami konflik interest dan
hubungan produksi. Kendati demikian mereka bukan penganut Marxisme Ortodoks ,
dan dalam hal tertentu menyerang rejim Rusia yang mereka nilai bersikap opresif
dan diktator. Mahzab Frankfurt semakin berpengaruh setelah dipimpin oleh
Hokheimer , yang menulis essai terkenal yaitu Traditional and Critical Theory.
Pendekatan Frankfurt School dalam analisisnya berangkat dari dua proposisi
penting. Pertama pikiran orang adalah produk masyarakat dimanaa ia hidup. Oleh
karena pikiran manusia terbentuk secara sosial , maka tidak mungkin orang
mencapai pengetahuan dan kesimpulan obyektif , bebas dari pengaruh perkembangan
zaman dan konsep yang ada pada saat dimana manusia itu hidup. Tidak seperti
Karl Marx , pemikir teori kritis ini menyadari bahwa peikirannya sangat
dipengaruhi oleh formasi masyarakat tertentu, karena memang mereka adalah
produk suatu masyarakat. Namun demikian mereka percaya bahwa dunia pengetahuan
terdapat kebenaran dan pengetahuan. Kebenaran dan pengetahuan yang dibangun
berdasarkan pemahamannya terhadap formasi sosial disekitarnya.
3. Anatomi
Gramsci dan Peran Klas Terdidik
Tokoh
Neo-Gramsci adalah seorang warga negara italia. Ia hidup pada masa kehancuran
revolusi social di Eropa Barat 1918-1923 dan menyaksikan organisasi buruh dan
gerakan sosialis dihancurkan oleh Fasisme pada 1922-1937.
Dari
beberapa hal-hal inilah lalu ia membuat catatan betapa sesunguhnya kekuasaan
itu harus ditegakkan, catatan ini di buatnya ketika ia sedang berada di penjara
yang ia beri judul The Person Notebooks,
ia mempertanyakan mengapa dan bagaimana negara modern menikmati konsesus, serta
mengapa dan bagaimana negara modern menjamin konsesus itu dijadikan dasar bagi
tumbuhnya konsesus baru di tengah-tengah nilai-nilai sosialis.
Masalah-masalah
inilah yang menurut Gramsci tidak dapat di jawab dalam analisi Marx, meskipun
tidak sepenuhnya meninggalkan tradisi Marxian, ia masih percaya masyarakat
kapitalisme selalu melahirkan kontradiksi didalamnya, tetapi ia kemudian
mencari jawabannya dengan mendasarkan kepada karya-karya Labriok-Sorel dan ia
berhasil mendapatkan suatu teori politik tentang bagaimana kekuasaan itu bekerja didala sutu negara modern. Ia
berpendapat bahwa revolusi sosialisme kala itu terjadi karena tidak ada
revolusi dai kamu buruh , dan bukti ini juga mematahkan argumentasi Marx
Gramsci
mengakui ada keteraturan sejarah, tetapi ia tidak berjalan secara otomatis dan
bukan tak terelakan, perkembangan sejaah terjadi karena tumbuh kesadaran masa
terhadap realitas atau sistem yang dihadapi. Tekanan ekonomi memang mnurutnya
ada namun ini bukanlah penyebab utamanya massa untuk bangkit, penyebab utama
revolusi massa untuk bangkit adalah revolusi ideologi, dan hal ini terjadi
karena di dorong oleh kelas intelektual yang sadar. Peran masyarakat terpelajar
adalah disini yakni, harus dapat memberikan massa kesadaran tentang
self-consciousness yakni tentang gerakan revolusi.
Dalam
hal ini memberikan kata kuncinya yakni Hegemoni, dan maksdunya adalah perubahan
itu tidak ditempuh melalui praktik coercion yang menggunakan kekuasaan
eksekutif dan legislative atau intervensi yang dilakukan polisi, melainkan
menggunakan ideologi.
Massa
tidak melahirkan hegemoninya sendiri melainkan dibantu oleh elite (Rulling
Class) yang disebutnya sebagai klas inteletual baik intelektual hegemonic maupun intelektual
counter hegemonic. Kedua lapisan klas intelektual tersebut bertugas untuk
melahirkan atau mengorganisasi maupun mereorganisasi ksaadaran atau
ketidaksadaran secara terus-menerus dalam kehidupan massa.
Peran
intelektual hegemonic adalah bertanggung jawab untuk menjamin pandangan dunia
massa konsisten dengan nilai-nilai kapitalisme yang telah diterima oleh semua
klas masyarakat. Dan peran intelektual counter hegemonic adalah memisahkan
massa dari kapitalisme dan membangun
pandangan dunia sesuai dengan perspektif sosialis. Menurtnya massa tidak
cukup hanya menguasai ekonomi namun juga memerlukan penguasaan kepemimpinan
cultural di tengah massa. Disinilah perlunya peran inteletual kolektif, partai
dan juga peran kalangan pendidikan untuk mengubah massa yang pasif menjadi
massa yang aktif.
4. Rekonstruksi
Pedagogi Kritis
Rekonstruksi pedagogic kritis ini
tidak lebih hanya sekedar format tentang retoris belaka tentang kemungkinan
romantika belaka, karena pada saat itu pemikiran-pemikiran pedagogi kritis dan
kanan tidak cukup berhubungan dengan cara-cara yang dipakai baik dalam mengubah
pandangan umum yang beredar di masyarakat dan dalam melakukan perubahan kondisi
material maupun ideology di sekitar sekolah.
Dalam
tulisan ini dikaji cara-cara masyarakat dan arus budaya dalam kebijakan dan
wacana pendidikan yang telah diubah dalam ranah sebagaimana diungkapkan dan
perlu dikembangkan hubungan yang dekat antara teori dan diskurusus kritis, di
satu pihak dan perubahan nyata yang mengubah kebijakan dan praktik pendidikan
dewasa ini kedalam perspektif kanan di lain pihak. Diperlukan kajian teoritik
sekaligus empiric tentang apa yang tejadi di wilayah kajian kritis maupun
kajian teoritis kanan dalam soal pendidikan.
Herbert
kliebard (1986) menyatakan bahwa isu pendidikan secara konsisten mengangkat
konflik dan kompromi antar kelompok, ditengah isu itu diperdebatkan tentang
pengatahuan yang legitimate yakni apa yang disebut dengan belajar dan
pembelajaran yang baik dan apa yang disebut dengan masyarakat.
Ditengah
ketegangan dan konflik yang jelas dalam aliansi baru tersebut, secara umum
dapat ditangkap keinginan untuk menciptakan kondisi pendidikan yang mampu
meningkatkan daya saing internasional, keuntungan dan disiplin maupun dalam
upaya kembali kepada romantisme masa lalu tentang rumah dan keluarga, maupun
sekolah ideal.
Dari
cara berfikir kalangan Neo Marxis, termasuk didalamnya kelompok kriritis tau
pengikut Mahzab Frankfrut, menimbulkan implikasi dalam mendefinisikan
masyarakat, dalam kaitannya dengan pendidikan. Jika masyarakat dilihat sebagai
bentuk paksaan atau operasi dan hegemoni dari klas dan ideologi dominan,
penguasa dan pemilik modal, maka pendidikan dijadikan sebagai instrument mereka.
Pendidikan itu sendiri tidak akan dapat keluar dari jeratan kelompok tersebut
Persaingan
antar kelompok masyarakat memicu timbulnya konflik di sekolah, maupun di
masyarakat. Kelompok dominan atau pemegang kekuasaan berusaha untuk mencegah
kemungkinan terjadinya perubahan yang bias mengubah posisinya dan mengancam
kepentingannya. Mereka tidak akan
mengubah system pendidikan yang telah menguntungkan kelompok strategis.
Perubahan akan terjadi sebagai akibat dari terjadinya krisis atau konflik
kekuasaan dan atau pengambil keputusan. Contohnya saja tentang pergantian
kebijakan di sekolah, pergantian kebijakan tersebut bukan karena ada pergantian
atau perubahan insfrastruktur atau sumberdaya, melainkan karena perubahan
struktur, peran dan hubungan kekuasaan yang ada di sekolah itu. Oleh Karena itu
perspektif ini menganjurkan agar ada reformasi kurikulum disekolah sehingga
kurikulum untuk memberikan pengetahuan kepada siswa, dan guru harus memiliki
komitmen membangkitkan dan memberdayakan siswa, agar nantinya bias terjun ke
tengah masyarakat sebagai agen pemberdayaan dan pembebasan masyarakat lemah
dari dominasi budaya dan politik kelompok masyarakat yang kuat.
1 komentar:
Aloha Casino 2022 - Airjordan21Retro
Aloha 토토 갤러리 Casino air jordan 18 retro red suede great site 2022. Check your email 뭐 먹지 룰렛 and find the perfect email address. · Check email how to get jordan 18 white royal blue address · Contact Us. Email. Email. air jordan 18 retro racer blue shipping
Posting Komentar